Arab Saudi Buka Wilayah Udara untuk Maskapai Israel

Arab Saudi Buka Wilayah Udara untuk Maskapai Israel

ARAB SAUDI, RADARTASIK.COMARAB SAUDI memutuskan  membuka wilayah udaranya untuk penerbangan dari Isreal setelah dikujungi Presiden AS Joe Biden.

Biden menyatakan pembukaan wilayah udara itu akan meningkatkan stabilitas yang lebih besar di Timur Tengah dan lebih mengintegrasikan Israel dengan Negara tetangganya.

“Hari ini, saya akan menjadi presiden pertama Amerika Serikat yang terbang dari Israel ke Jeddah, ARAB SAUDI,” kata Biden.

BACA JUGA:Long Island New York Diteror Ikan Hiu

 “Kami menandai momen penting ini, keputusan Arab Saudi dapat membantu membangun momentum menuju integrasi lebih lanjut Israel ke kawasan itu, termasuk dengan Arab Saudi,” tambahnya.

Biden juga mengatakan langkah bersejarah Riyadh menandai “langkah penting menuju pembangunan kawasan Timur Tengah yang lebih terintegrasi dan stabil.”

“Meskipun pembukaan ini telah lama dibahas, sekarang, berkat diplomasi yang stabil selama berbulan-bulan antara pemerintahan saya dan Arab Saudi, akhirnya ini menjadi kenyataan,” ungkap Biden.

BACA JUGA:89 Orang Tewas dalam Pertempuran Geng di Haiti

Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi (GACA) mengungkapkan kebijakan baru tersebut dengan mengatakan kebijakan itu mencerminkan "keinginan" kerajaan untuk memenuhi kewajibannya di bawah pakta internasional 1944 yang menyerukan non-diskriminasi dalam penerbangan sipil.

Keputusan itu juga akan memajukan upaya Arab Saudi untuk mengkonsolidasikan posisinya sebagai penghubung udara global karena menghubungkan tiga benua.

Sebelumnya penerbangan Israel menuju Asia seperti Cina dan India harus melewati wilayah udara yang membentang sepanjang 830.000 mil persegi.

Membuat waktu penerbangan lebih lama dan konsumsi bahan bakar lebih banyak. Kebijakan baru ini diharapkan dapat memangkas jam perjalanan untuk beberapa rute.

Kebijakan Arab Saudi ini memungkinkan Muslim Israel dapat terbang langsung untuk ziarah haji ke Mekah.

“Ini akan menjadi era baru yang akan membawa Asia lebih dekat ke Israel,” kata CEO Israir Uri Sirkis kepada stasiun radio 103 FM Tel Aviv dikutip dari Russian Today.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today