HRS Minta Dihadirkan di Persidangan Seperti Napoleon, Ini 5 Alasannya..
Reporter:
agustiana|
Rabu 17-03-2021,05:00 WIB
JAKARTA - Sidang perdana Habib Rizieq Shihab (HRS) terkait kasus kerumunan di Petamburan, Megamendung, serta kasus tes swab RS Ummi Bogor, dilakukan secara virtual.
Namun, Habib Rizieq Shihab meminta dihadirkan di persidangan seperti halnya persidangan Napoleon.
"Saya dengan tulus, ikhlas dari sanubari yang paling dalam. Kita tidak berdebat lagi agar saya dihadirkan di persidangan. Ada lima alasan yang ingin saya sampaikan,” kata Habib Rizieq secara virtual dari Bareskrim Polri, Selasa (16/03/21).
Pertama, Habib Rizieq mengatakan, digelarnya persidangan secara online ini rawan disabotase. Apalagi, dia juga kerap tak mendengar suara di persidangan.
"Pertama online ini suara tidak jelas dan sering putus. Gambar pun sering terhenti, bahkan hanya bergantung dengan sinyal dan setiap saat. Teknologi ini bisa disabotase. Itu alasan pertama. Jadi online ini akan sangat sangat merugikan saya selaku terdakwa,” tutur Habib Rizieq Shihab.
“Kedua, jika alasannya covid-19, bisa lebih memperketat yaitu tentang protokol kesehatan. Apakah dengan jaga jarak, kemudian apa namanya masker dan lainnya. Kita sama-sama bersepakat untuk menjaga protokol kesehatan,” sambungnya.
Ketiga, Habib Rizieq membandingkan dengan persidangan Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte.
Menurutnya, terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra itu bisa hadir secara langsung di pengadilan.
“Kemudian yang ketiga faktanya ada beberapa tokoh kemarin ini pada saat sidang dihadirkan seperti bapak Irjen Napoleon Bonaparte,” jelasnya.
"Jadi kalau ada tokoh yang bisa dihadirkan dalam sidang. Kenapa saya tidak? Nah ini kan jadi diskriminasi. Kita sangat sepakat tidak boleh ada diskriminasi perlakuan di dalam persidangan," tutur Habib Rizieq.
Keempat, Habib Rizieq kembali menekankan ingin dihadirkan secara langsung di persidangan. Sebab, saat ini pun dia mengikuti persidangan di Mabes Polri.
“Kemudian yang keempat, faktanya juga saya saat ini tidak berada di pengadilan, tetapi berada di Mabes Polri. Saya ingin berada di ruang sidang,” ujarnya.
Kelima, persidangan kasus ini menjadi sorotan nasional dan internasional.
Menurutnya, perdebatan yang tanpa henti justru akan menjadikan persidangannya seolah abal-abal.
“Terakhir yang kelima bawa sidang saya ini tidak menjadi sidang abal-abal. Karena ini menjadi sorotan nasional dan internasional kalau kita berdebat seperti ini,” jelasnya.
“Kemudian ada diskriminasi, ada pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan ini akan mempermalukan dan ini bisa mempermalukan cerminan hukum Indonesia di dunia internasional,” beber HRS.
“Jadi saya minta sekali lagi kita hentikan perdebatan. Saya mohon kepada majelis hakim yang terhormat majelis hakim yang mulia bisa mengambil keputusan yang arif dan bijak. Kalau memang tidak bisa dihadirkan di sidang hari ini, di sidang berikutnya harus dihadirkan,” kata Habib Rizieq Shihab lagi.(pojoksatu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: