Waspada, Strain Mutan Omicron Terdeteksi Menyebar Sangat Cepat di India

Waspada, Strain Mutan Omicron Terdeteksi Menyebar Sangat Cepat di India

INDIA, RADARTASIK.COM - INDIA menghadapi peningkatan kasus Covid-19, sekarang subvarian baru Omicron yang dijuluki BA.2.75 telah diidentifikasi menyebar di seluruh negeri.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pekan lalu kehadiran strain mutan terbaru telah dilaporkan muncul di sepuluh negara bagian INDIA mulai dari Tamil Nadu di selatan hingga Uttar Pradesh di utara.

Soumya Swaminathan kepala ilmuwan badan kesehatan global membenarkan hal itu dalam sebuah wawancara dengan Times of INDIA.

BACA JUGA:Dipaksa Hapus Akun dan Postingan, Twitter Tuntut Pemerintah India

Di luar negeri, subvarian ini terlihat di sekitar sepuluh negara, dilansir Associated Press, wabah ini menjangkiti Australia, Jerman, Inggris, Kanada dan AS.

BA.2.75 berpotensi mengungguli subvarian virus corona yang sangat menular lainnya termasuk BA.4 dan BA.5 yang pada akhir Juni menjadi dominan di AS, Inggris, Jerman dan Prancis.

Dalam pertemuan membahas jenis varian baru, para ilmuwan di India's SARS-CoV-2 Genomics Consortium (INSACOG) mengatakan data awal menyarankan BA.2.75 orang yang terinfeksi hanya memiliki gejala ringan.

Namun penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk mengonfirmasi apakah gejalanya tidak terlalu parah dan apakah varian itu yang memimpin lonjakan Covid-19 di India saat ini kata para ahli.

Semua negara harus mencermati BA.2.75 karena masih belum cukup sampel secara global untuk menganalisis tingkat keparahannya, kata Swaminathan dalam wawancaranya.

Potensi penularan subvarian yang tinggi berasal dari mutasi protein lonjakannya tambah pejabat kesehatan itu.

Swaminathan menjelaskan, “Ini menjadi bagian penting dari virus yang menempel pada reseptor manusia, kita perlu mengawasi perilakunya. Tetapi masih terlalu dini untuk mengetahui apakah subvarian memiliki sifat invasi kekebalan tambahan atau secara klinis lebih parah,” ungkapnya dikutip dari Russian Today.

Menurut Dr Ulrich Elling, pemimpin kelompok di Institut Bioteknologi Molekuler di Akademi Ilmu Pengetahuan Austria, protein lonjakan BA.2.75 memiliki delapan mutasi baru dibandingkan dengan subvarian BA.2 yang lebih lama.

Meskipun memang terlalu dini untuk mengatakan apakah BA.2.75 memang akan menggantikan subvarian lain.
Tapi fakta varian itu sangat cepat menyebar di Indiamenunjukkan itu mungkin terbukti berbahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today