China Bantah Ingin Menguasai Bulan
ITALIA, RADARTASIK.COM - Beijing membantah klaim oleh kepala ruang angkasa AS yang mengatakan China mungkin mempertimbangkan pengambilalihan Bulan sebagai bagian dari program luar angkasa militernya.
China kemudian menuduh Washington berusaha mengubah ruang angkasa menjadi arena perang.
Sebelumnya administrator NASA, Bill Nelson mengatakan kepada surat kabar Jerman Bild bahwa dunia harus "sangat khawatir" tentang China yang berpotensi "mendarat di Bulan dan mengatakan: “Ini milik kita sekarang dan Anda tetap di luar.”
Nelson juga mengungkapkan persaingan menguasai kutub selatan di Bulan akan sangat ketat.
Dia juga mengatakan bahwa pada tahun 2035, Beijing dapat menyelesaikan pembangunan stasiun Bulannya sendiri dan memulai eksperimen setahun kemudian.
Ketika diminta untuk mengklarifikasi tujuan militer apa yang dikejar China di luar angkasa, Nelson mengatakan astronot China sedang belajar bagaimana menghancurkan satelit negara lain.
BACA JUGA:NASA: China Berencana Mengusai Bulan
Kepala NASA berusia 79 tahun itu telah lama menjadi kritikus terhadap program luar angkasa ambisius China, meskipun Beijing menjamin bahwa program itu murni bertujuan damai.
Pada bulan April, ia menuduh Beijing menolak untuk bekerja dengan AS dan menyembunyikan data penting, meskipun Amandemen AS melarang NASA untuk bekerja sama langsung dengan ilmuwan China tanpa izin kongres.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian kemudian menanggapi tuduhan dengan mengatakan bukan pertama kalinya kepala Administrasi Penerbangan dan Antariksa Nasional AS mengabaikan fakta dan berbicara secara tidak bertanggung jawab tentang China.
“Pihak AS terus-menerus membangun kampanye kotor melawan upaya luar angkasa China yang normal dan masuk akal, dan China dengan tegas menentang pernyataan yang tidak bertanggung jawab seperti itu,” tambahnya.
Zhao Lijian menjelaskan China selalu menentang persenjataan dan mempromosikan masa depan bersama umat manusia di luar angkasa.
Zhao mengklaim AS memiliki "catatan kotor" sendiri dalam menciptakan sampah luar angkasa dan mengembangkan senjata luar angkasa ofensif.
AS juga menghasut perlombaan senjata luar angkasa dengan secara terbuka menyatakan luar angkasa sebagai "perbatasan operasional" dan "arena perang" tutur Zhao Lijian dikutip dari Russian Today.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today