Reses Anggota DPRD Jabar, Bangun Kemandirian Ekonomi Pesantren di Ciamis

Reses Anggota DPRD Jabar, Bangun Kemandirian Ekonomi Pesantren di Ciamis

CIAMIS - Reses II Tahun Sidang 2020-2021 Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS, H Didi SukardI SE dilaksanakan di Saung Sawah Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis, Senin (8/3/2021). Giat tersebut dihadiri oleh 27 ulama atau para pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Ciamis.


Didi menyampaikan, bahawa kontribusi pondok pesantren dalam meningkatkan kemandirian ekonomi di Kabupaten Camis sangat penting dimaksimalkan. Apalagi dalam visi misi Pemkab Ciamis terkait kemandirian ekonomi juga tercantum.

“Maka dari itu saya mencoba memberikan masukan kepada pemerintah daerah berkaitan dengan kemandirian ekonomi, khususnya di pondok pesantren,” ujarnya, menjelaskan.

Didi menyampaikan, penting sekali membangun kemandirian ekonomi di Ciamis. Apalagi dampak dari Covid-19 ini pengguran semakin meningkat.  “Kalau jumlahnya 9-10 persen, bahkan bisa lebih dari 10 persen, dari jumlah penduduk Kabupaten Ciamis hampir dua juta orang. Berarti ada 2 juta, angkatan kerja kita yang tidak memiliki pekerjaan,” katanya, menjelaskan.

“Ini yang menjadi satu problem, oleh karena itu kemudian bersama teman-teman melakukan diskusi kecil. Kemudian munculnya satu gagasan bagaimana melibatkan pondok pesantren dalam kegiatan peningkatan ekonomi,” terangnya.

Lanjut dia, dengan melibatkan pesantren diharapkan ke depan mereka memiliki kemandirian ekonomi. Kemudian harapan lainnya lembaga pesantren atau ulama bukan hanya menyelesaikan moralitas masyarakat. Tatapi memberikan ruang pekerjaan kepada masyarakat.

Sehingga, kata dia, pondok pesantren juga ke depannya bisa berperan membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran. 

“Jadi  berkumpulnnya kita hari ini berdiskusi  untuk membicarakan dua hal tersebut. Bagimana membangun kemandirian di pesantren dengan kegiatan ekonomi dan bagaimana cara membantu pemerintah daerah mengatasi masalah pengangguran,” paparnya.

Lanjut Didi, ide tersebut dituangkan dengan dibentuknya Lembaka Ekonomi Produktip Pesantren (LEPP). “Saya sebagai anggota Provinsi Jawa Barat, hanya menjadi fasilitator untuk mempertemukan masyarakat dengan pengambil para kebijakan. Fungsi anggota dewan hanya fasilitator,” katanya.

      

Ketua Lembaka Ekonomi Produktif Pesantren (LEPP) H Wawan Abdul Malik Marwan mengatakan, bahwa nama LEPP ini hasil diskusi beberapa hari ke belakang. Ada masukan dan muncul nama LEPP ini,  sehingga terbentuk dan hari ini berkoordinasi perdana dengan 27 perwakilan pondok pesantren di Kabupaten Ciamis. 

“Tergetnya bagaimana membangun ekomoni produktif pesantren, sehingga para kiai dan ustaz istikamah menyebarkan ilmu tidak terganggu dengan urusan ekonomi,” ujarnya.

Kata Wawan, sesuai dengan dikatakan oleh rasul tidak akan berdiri agama tanpa ada ekonomi yang kuat. Maka ini harus dibangun ekonomi di pondok pesantren, salah satunya untuk menguatkan agama. “Kami bergerak terus untuk menghidupkan LEPP ini, maka program jangka pendek hari ini akan dijalankan,” ujarrnya. (isr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: