Rusia Menuntut Dibayar dengan Rubel untuk Ekspor Biji Bijian dan Minyak Bunga Matahari

Rusia Menuntut Dibayar dengan Rubel untuk Ekspor Biji Bijian dan Minyak Bunga Matahari

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Pemerintah Rusia telah menambahkan biji-bijian, minyak bunga matahari, dan makanan yang diekstraksi ke dalam daftar ekspor yang harus dibayar dalam rubel.

Aturan tersebut dipublikasikan di portal resmi informasi hukum yang mencakup perpanjangan satu tahun bea yang harus dibayar dalam mata uang nasional sehubungan dengan minyak bunga matahari yang diekspor dan tepung bunga matahari sampai dengan 31 Agustus 2023.
 
Sebagai bagian dari mekanisme pembayaran baru, harga dasar untuk menghitung bea keluar pada gandum akan menjadi 15.000 rubel (sekitar 4 juta rupianh) per ton.

 

BACA JUGA:Gagal Membayar Dengan Rubel, Rusia Putuskan Gas Ke Belanda
 
Rusia menjadi pengekspor gandum terbesar di dunia dan pemasok utama biji bunga matahari. Menteri Pertanian Rusia, Dmitry Patrushev mengatakan bulan ini bahwa negara itu hanya akan mengekspor produk pertanian ke "negara-negara sahabat".
 
Menurut menteri, panen gandum Rusia bisa mencapai 130 juta ton tahun ini dan cukup untuk menutupi kebutuhan domestik serta memastikan potensi ekspor.

Sebelumnya Anton Siluanov Menteri Keuangan Rusia menjelaskan skema yang akan digunakan untuk membayar utang negaranya, sama dengan skema pembayaran untuk gas alam dari Negara lain dengan menggunakan mata uang rubel.

 

BACA JUGA:Rusia Akan Membayar Utang Luar Negeri Dengan Rubel

Menurutnya untuk mendapatkan apa yang menjadi hak mereka, debitur perlu membuka dua rekening di bank Rusia yang ditunjuk, menurut laporan Vedomosti sebuah harian bisnis Rusia.

Berbicara kepada Vedomosti, Siluanov mengatakan Rusia bermaksud untuk menggunakan skema yang mirip dengan yang diperkenalkan untuk pembeli gas alamnya, yang berbasis di "negara-negara yang tidak bersahabat," untuk menghindari larangan AS.

Rusia telah lama menggunakan sistem keuangan yang dikendalikan barat untuk pembayaran terkait dengan utangnya, tetapi aksesnya telah dibatasi di bawah sanksi yang dikenakan sebagai pembalasan atas serangan di Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today