Pramudya/Yeremia Lolos ke Babak Kedua
Reporter:
ocean|
Kamis 04-03-2021,11:45 WIB
JAKARTA — Ganda putra Indonesia melenggang ke babak kedua turnamen bulu tangkis Yonex Swiss Terbuka 2021. Pada babak pertama Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan menghempaskan Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura.
Dikutif dari situs badmintonindonesia.com, Pramudya/Yeremia tidak mudah mengalahkan Ho-Shue/Yakura dalam laga yang bertempat di St Jakobshalle, Basel, Rabu (3/3). Bahkan, pada game ketiga, Pramudya/Yeremia sempat tertinggal 9-13.
Namun, pasangan ganda putra ini bermain lebih ngotot untuk mengejar ketertinggalan. Hasilnya, mereka bisa membalikkan keadaan dan unggul 16-15 hingga menutup gim ketiga dengan 21-17. Akhirnya, wakil Indonesia menang rubber game 15-21, 21-14, 21-17 atas wakil Kanada dalam 59 menit.
”Tadi di gim pertama, kami terlalu buru-buru. Bolanya lambat dan lawan bermain panjang. Jadi saat di depan, kami bernafsu mau mematikan, tetapi malah menyangkut dan keluar. Hampir 70 persen poin lawan didapat dari kesalahan kami sendiri,” ungkap Yeremia kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.
”Di gim kedua, kami bisa bermain lebih tenang dan lebih safe. Pelatih juga mengingatkan seperti itu. Serangan lawan sebenarnya tidak terlalu mematikan, jadi ketika kami bermain lebih tenang, kami bisa mengatasinya. Kunci kemenangan kami hari ini memang bermain lebih tenang, lebih fokus, tidak terburu-buru, dan juga tidak terlalu bernafsu,” tutur pemain kelahiran 15 Oktober 1999 ini.
”Pada gim ketiga, kami saling mengingatkan untuk tidak bermain terburu-buru. Pertahanan lawan juga bagus, ditambah bolanya lambat. Jadi kami coba untuk menahan. Mereka bermain ulet, tidak gampang mati,” ungkap Pramudya.
Menurut sang pelatih, Aryono Miranat, kekalahan anak didiknya pada gim pertama disebabkan bermain terlalu terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Juga kurang tenang dan pengembalian bolanya sering tanggung.
”Ya, setelah interval mainnya baru agak tenang. Saya instruksikan agar bermain lebih tenang, jangan buru-buru ingin segera mematikan lawan. Jadi kesalahan sendirinya bisa berkurang dan permainan bisa keluar. Rasa kepercayaan diri pun bisa lebih naik,” kata Aryono. (bbs/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: