Klaster Ponpes Tertangani, Kota Tasik Berharap Keluar dari Zona Merah

Klaster Ponpes Tertangani, Kota Tasik Berharap Keluar dari Zona Merah

KOTA TASIK - Kota Tasikmalaya ternyata masih menjadi salah satu daerah dengan tingkat risiko penyebaran Covid-19 tinggi atau zona merah. 
Salah satu penyebabnya pada beberapa pekan lalu terdapat lonjakan kasus dari klaster pondok pesantren (pontren) di Kecamatan Cipedes.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasik, Ivan Dicksan mengatakan, hingga saat ini status daerahnya masih merupakan zona merah. 
Namun, ia menyebutkan, seluruh kasus dari klaster pesantren yang membuat Kota Tasikmalaya menjadi zona merah, telah sepenuhnya tertangani.
"Kemarin klaster pesantren sudah pada pulang. Sudah sembuh semua. Mudah-mudahan level kita bisa turun lagi," katanya kepada wartawan, Senin (01/03/21) sore.
Terang dia, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Jabar) biasanya akan melakukan evaluasi setiap hari Senin per 14 hari.
Ia optimistis, status Kota Tasik dapat membaik seiring dengan sembuhnya seluruh kasus dari klaster Pesantren Persis 67 Benda Kota Tasikmalaya.
"Saya optimis, kita akan turun lagi jadi zona oranye, bahkan bisa kuning," terangnya.
Jika dapat kembali ke zona kuning (risiko penyebaran rendah), Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya akan melakukan evaluasi terkait pengetatan aktivitas yang selama ini diterapkan. Kemungkinan, akan dibuat kelonggaran aktivitas masyarakat. 
Jelas Ivan, seluruh kegiatan masyarakat sebenarnya dapat berjalan. Asalkan, ada jaminan bahwa penerapan protokol kesehatan (prokes) harus terus dipenuhi. 
Sementara itu, jika status Kota Tasik tetap bertahan sebagai zona merah, pengetatan tetap akan dilakukan.
"Namun sekarang pendekatannya lebih ke mikro. Kalau ada RT yang merah, wilayah itu yang di-lockdown. Kalau sekarang belun RT ada yang zona merah," tukasnya. 
(rezza rizaldi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: