109 Rumah Warga Karyamekar Garut Segera Direlokasi ke 6 Lokasi

109 Rumah Warga Karyamekar Garut Segera Direlokasi ke 6 Lokasi

CILAWU — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menyiapkan enam lokasi untuk relokasi warga yang terdampak bencana longsor di Desa Karyamekar Kecamatan Cilawu.

“Ada enam lokasi yang kami siapkan untuk relokasi. Sekarang menunggu hasil pengkajian dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi),” ujar Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman kepada wartawan di Pendopo, Kamis (25/2/2021).

Helmi menerangkan enam wilayah itu sekarang sudah dikaji PVMBG, tetapi hasilnya belum diterima. “Enam wilayah ini masih berada di Kecamatan Cilawu. Kita akan ambil satu lokasi yang aman untuk relokasi, luasnya sekitar 1,2 hektare,” ujarnya.

Menurut dia, ada sekitar 41 rumah di Kampung Cipager dan Babakan Kawung Desa Karyamekar yang menjadi korban. Namun, karena longsor terus terjadi, ratusan rumah warga lain di kampung tersebut saat ini juga terancam.

Helmi menjelaskan berdasarkan perhitungan, ada ratusan rumah warga yang dianggap tidak bisa dihuni karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

“Sudah dipetakan oleh BPBD. Yang masuk zona merah ada 60 rumah, zona kuning 49 rumah, sementara ada 109 rumah,” katanya.

Untuk merelokasi 109 rumah, kata dia, Pemkab Garut membutuhkan tanah 1,2 hektare. Saat ini lokasinya sudah ada dan anggarannya sudah disiapkan dengan menggunakan biaya tidak terduga (BTT). 

“Kalau hasil pengkajiannya sudah ada, kami akan langsung membeli tanah yang akan dijadikan tempat relokasi, karena tanah yang disiapkan ini merupakan milik warga,” ujarnya.

Terkait penanganan pengungsi, Helmi memastikan seluruh pengungsi dijamin untuk kebutuhan pangannya. Hal itu karena masa tanggap darurat bencana di wilayah Cilawu diperpanjang hingga delapan hari ke depan. “Kalau logistik untuk pengungsi aman, di kantor desa juga bantuan dari luar banyak,” katanya.

Helmi memastikan Pemkab Garut terus berupaya mempercepat relokasi warga ke tempat yang baru, sehingga warga tidak lama di tempat pengungsian. “Kalau hasil kajiannya sudah keluar, kita langsung beli tanahnya dan langsung relokasi,” paparnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: