1 Kecamatan di Garut Banyak ODGJ, Pemkab Siapkan Klinik Atma

1 Kecamatan di Garut Banyak ODGJ, Pemkab Siapkan Klinik Atma

KARANGPAWITAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menyiapkan klinik untuk penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kecamatan Karangpawitan

Klinik yang diberi nama Klink Atma itu untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi kalangan masyarakat tidak mampu.

“Kebanyakan ODGJ ini dari kalangan tidak mampu. Jadi Klinik Atma ini akan memberikan pelayanan kesehatannya,” ujar Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman usai menghadiri kegiatan skrining dan evakuasi ODGJ di Klinik Atma, Kamis (25/2/2021).

Helmi menerangkan berdirinya klinik berawal dari banyaknya ODGJ di salah satu kecamatan di Kabupaten Garut. Selain itu, masyarakat yang mengalami gangguan jiwa juga sulit berobat karena masalah ekonomi.

“Dari kasus itu, Pemkab Garut dan pihak swasta merencanakan pendirian klinik ini dan sekarang berdiri,” ujarnya.

Ia menuturkan Klinik Atma merupakan tingkat pelayanan kesehatan kedua setelah di puskesmas yang diperuntukkan bagi ODGJ kalangan keluarga tidak mampu maupun yang dilakukan pemasungan.

Pemerintah, lanjut dia, berupaya memberikan pelayanan optimal bagi pasien ODGJ dari kalangan tidak mampu sebagai bukti bahwa semua orang memiliki hak mendapatkan layanan kesehatan.

“Sekali lagi kalau kebijakan pemerintah harus pro kepada kemiskinan, maka ini adalah upaya bagaimana kita mendekatkan pelayanan-pelayanan kita kepada masyarakat tidak mampu,” katanya.

Ia berharap program pelayanan bagi ODGJ itu bisa mengurangi jumlah warga yang mengalami ODGJ dan ke depan tidak ada lagi ODGJ dipasung.

“Target kita adalah angka pasung nol, jadi tidak ada lagi orang yang dipasung di Kabupaten Garut, makanya harus ada ini (klinik), segera difungsikan ini,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr Maskut Farid menamA­bahkan pemerintah daerah serius memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang mengalami ODGJ dan dipastikan tidak ada lagi ODGJ dipasung.

“Terutama yang sudah dipasung untuk kita rawat dan selanjutnya setelah dirawat kita pantau dengan terapi, terus kontrol ke puskesmas sehingga tidak menjadi permasalahan baik di masyarakat maupun di keluarga,” terangnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: