Dinkes Tracing Plus Testing Keluarga Pengajar Pontren di Cipedes Kota Tasik

Dinkes Tracing Plus Testing Keluarga Pengajar Pontren di Cipedes Kota Tasik

KOTA TASIK - Langkah antisipasi penyebaran virus Corona di Kota Tasik dari kluster baru pondok pesantren (pontren)  di Cipedes, terus dilakukan tim Satgas Penanganan Covid-19.

Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Tasik saat ini tengah gencar melakukan tracing (pelacakan) dan testing (pengetesan) terhadap keluarga para pengajar atau ustadz dan ustadzah yang domisilinya di luar lokasi pontren.

Diketahui, ada beberapa para pengajar yang domisilisinya di luar lingkungan pontten dan ada pula yang dari luar wilayah Kota Tasikmalaya.

Hal itu dibenarkan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana.

"Ternyata tidak semua guru itu domisilinya dekat dengan pesantren. Saat ini sedang dilakukan tracing dan testing oleh tiap-tiap puskesmas," ujarnya kepada wartawan, Jumat (19/02/21) sore.

Terang dia, dari catatan tim surveilans puskesmas, sudah ada beberapa orang yang diduga kontak erat dengan pasien

Keluarga pengajar yang ada di Kota Tasik sekitar 5 keluarga, sementara yang lainnya ada yang tinggal di daerah Cihaurbeuti dan Sindang Kasih, Kabupaten Ciamis.

"Mereka harus laporan ke satgas atau puskesmas terdekatnya untuk dilakukan pengetesan," terangnya.

Asep menambahkan, pihaknya berharap bisa secepat mungkin memeriksa keluarga para pengajar dan yang diutamakan adalah kontak erat yang ada di luar pesantren.

"Pengajar yang domisili di luar pesantren yang kita utamakan periksa adalah keluarganya. Kalau yang tidak kontak erat langsung kami keluarkan dari kontak erat," tambahnya.

Asep menandaskan, Dinkes terus berusaha memaksimalkan ikhtiar untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya, dengan melakukan tracing, testing, dan treatmen.

"Optimalisasi kami minimal keluarga guru yang terkonfirmasi itu sasaran utama dalam melakukan tracing dan testing. Apakah sudah ada penularan atau belum. Kalau belum berarti aman dan kalau sudah penularan kita lakukan isolasi dan treatmen agar tak menularkan ke yang lain," tandasnya.

Hingga Jumat sore, total jumlah pasien positif Covid dari pontren tersebut sebanyak 385 pasien. Rinciannya 337 santri, 15 karyawan, 31 pengajar dan 2 satpam.

Mereka diisolasi di tempat berbeda. Yaitu 110 pasien isolasi di Hotel Crown, 55 pasien isolasi di RS Dewi Sartika, 7 pasien isolasi di RSUD dr Soekardjo, 20 pasien isolasi mandiri dan 193 pasien isolasi di lokasi pontren. 

(rezza rizaldi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: