Pemkaman Pratu Anumerta Ginanjar Arianda di TMP Kusuma Bangsa Kota Banjar, Ayah: Sempat Gagal 2 Kali

Pemkaman Pratu Anumerta Ginanjar Arianda di TMP Kusuma Bangsa Kota Banjar, Ayah: Sempat Gagal 2 Kali

BANJAR - Isak tangis mengiringi prosesi pemakaman jenazah almarhum Pratu Anumerta Ginanjar Arianda di taman makam pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa. Dilaksanakan dengan upacara militer yang dipimpin langsung Komandan Kodim 0613 Ciamis Letkol CZI Dadan Ramdani Ssos MAP, Rabu (17/2/2021) pagi. Cuaca saat pemakaman sedikit mendung, lantaran sejak Selasa sore (16/2/2021) Kota Banjar diguyur hujan. Iringan mobil jenazah pun tiba di TMP Kusuma Bangsa, dan sebelum dikebumikan dilakukan upacara militer. Dandim 0613 Ciamis Letkol CZI Dadan Ramdani Ssos MAP menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas gugurnya salah satu prajurit TNI yang tengah melaksanakan tugas operasi di Timika Papua. "Kita berikan penghargaan yang setinggi-tingginya, telah berjuang demi negara dan bangsa. Dan Terimakasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam proses pemberangkatan jenazah dari Papua hingga pemakaman," kata dia kepada wartawan seusai pemakaman. Dia berharap, mudah-mudahan dengan perjuangan almarhum bisa dijadikan pelajaran dan semuanya juga bisa mewarisi semangat almarhum untuk membela tanah air. "Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga tabah dan mari kita doakan semoga almarhum khusnul khotimah. Almarhum, tugas di Papua selama 9 bulan, dan hampir berakhir, namun Allah berkehendak lain," tandasnya. Ayah almarhum Dede Anda mengaku terakhir komunikasi dengan sang anak, Minggu (14/02/21) sore sekitar pukul 16.30 melalui sambungan telepon seluler, setelah dirinya pulang kerja di Pabrik. "Sewaktu saya pulang ke rumah, istri (ibunya almarhum, red) sedang nelpon (video call, red) dengan almarhum yang disambungkan dengan kakaknya yang di Tasik," jelasnya. Kata dia, sambil menanyakan kondisi almarhum sehat-sehat saja. Dan meminta cepat pulang ke rumah, nanti dimasakin masakan ibunya kesukaan almarhum yakni ikan gurame goreng. Setelah itu, lanjut dia, pamit ke almarhum mau mandi lantaran mau mandi baru pulang kerja. "Sudah sampai itu saja kontak terakhir, tidak ada firasat apapun. Cuma minta cepat pulang. Dah gitu aja," tandasnya. Diakuinya, sejak kecil hingga dewasa saat dirinya tidak pernah menjewer telinga almarhum. Karena anaknya pendiam dan penurut serta rajin jika disuruh oleh orang tua. Selain itu, kata dia, almarhum sempat dua kali gagal mendaftar TNI setelah lulus sekolah kejuruan atau SMKN 2 Banjar tahun 2018. "Awal daftar bintara, gagal. Kedua daftar Tamtama, juga gagal. Dan yang ketiga kalinya, alhamdulillah keterima dan langsung tugas di Yonif 406 CK," katanya. Dia pun meminta ke pemerintah pusat agar permasalahan di Papua segera diselesaikan dengan cepat. Agar tidak ada lagi berjatuhan korban selanjutnya, dan cukup almarhum yang terakhir menjadi korban. "Segera selesaikan, cukup anak saya yang jadi korban," tegasnya. Kekasih sekaligus calon istri almarhum Mira Miranti menambahkan tidak ada firasat apapun, hanya almarhum minta di doakan setiap hari agar selalu diberi kesehatan dan keselamatan selama bertugas di Papua. "Ini saya maksain datang ke Banjar mau lihat almarhum dimakamkan, karena saya sedang KKN di Tasik. Dan rencana bulan Maret nanti mau pulang, terus dia (almarhum, red) kalau pulang tidak perlu ditengok melainkan dia mau ke rumah. Dia tidak mau main-main, mau serius (nikah, red)," ujarnya. Sebelumnya jenazah almarhum Pratu Anumerta Ginanjar Arianda tiba di rumah duka Rabu (17/2/2021) dini hari sekitar pukul 01.15 WIB menggunakan ambulans dan dikawal mobil Patwal langsung dari Bandara Soekarno Hatta (Soetta). (anto sugiarto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: