Siti Munawaroh, Satu Korban Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Rajapolah Masih Belum Ditemukan Sampai Pukul 21.06

Siti Munawaroh, Satu Korban Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Rajapolah Masih Belum Ditemukan Sampai Pukul 21.06

"Alhamdulillah bangkai bus ini sudah berhasil dievakuasi dan sudah berada di jalan akhirnya sudah berhasil," kata Kompol Shohet kepada wartawan Sabtu (25/6/2022) sore.

Setelah selesai mengevakuasi bangkai bus, pihaknya bersama TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta elemen lainnya melakukan pencarian korban yang diduga masih hilang.

"Kami tim gabungan  TNI, Polri dan BPBD akan melakukan pencarian di lokasi tersebut," katanya.

Kompol Shohet juga menjelaskan, masih ada satu orang dewasa yang masih dinyatakan hilang dan ikut pada rombongan bus yang mengalami kecelakaan masuk ke jurang. 

"Itu (korban) sudah dewasa dan menurut pengakuan suaminya ikut rombongan," kata Kompol Shohet.

Adapun untuk olah tempat kejadian perkara, kata Kompol Shohet sudah dilakukan oleh Dirlantas Polda Jabar dan akan dilanjutkan oleh Polres Tasikmalaya Kota. 

"Kita akan tindak lainjuti nanti," kata dia. 

Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mendatangi lokasi kecelakaan maut bus masuk jurang di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022). 

Menurut Atang Sutarno, hingga Sabtu sore, masih ada satu orang penumpang Bus Pariwisata Hino PO City Trans Utama belum diketahui. 

"Saya ditugaskan dari Sumedang diperintah oleh Bupati mengecek ke lapangan (lokasi bus masuk jurang, Red)," kata Atang Sutarno kepada wartawan di Lokasi Sabtu (25/6/2022).

Setelah pihaknya melakukan pendataan, kata Atang, ada perbedaan jumlah penumpang. 

"Kami sudah melakukan pendataan penumpang, karena kadang jumlah berbeda dengan manifes. Ternyata di lapangan betul," ungkap Atang.

Menurutnya, dari data manifes total 59 orang yang berangkat menggunakan bus menuju Pangandaran itu. 

Namun, enam orang mengundurkan diri. Sebelum berangkat juga ada dua orang yang tiba-tiba ikut.  

"Dari 55 itu, belum termasuk anak-anak dan sopir. Total keseluruhan itu ada 64, yaitu anak-anak tiga dan balita enam," kata Atang menjelaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: