Siapkan Rumah Singgah dan Bengkel Kerja

Siapkan Rumah Singgah dan Bengkel Kerja

RADARTASIK, KOTA TASIKMALAYA – Sebentar lagi, Kota Tasikmalaya bakal memiliki rumah singgah dan bengkel kerja. Tempat tersebut untuk menampung warga yang membutuhkan tempat bernaung, terutama mantan narapidana yang memiliki kendala ketika kembali ke rumah masing-masing. 

Saat ini, Manasix tengah mendirikan sebuah sarana yang tidak hanya diperuntukan bagi mantan napi. Tetapi, warga yang memerlukan tempat singgah. 

“Saat ini tinggal tahap finishing saja. Insya Allah waktu dekat segera rampung rumah singgah dan bengkel kerja ini. Untuk saudara-saudara kita yang butuh sekadar tempat singgah, apalagi pasien dari luar daerah yang keluarganya butuh sarana sekadar beristirahat,” ujar Ketua Manasix Asep Ugar kepada Radar, Senin (20/6/2022).

Dia menceritakan, dibangunnya rumah singgah berangkat dari pengalaman rekannya, yang tidak semua disambut ramah saat keluar dari tahanan. Ada yang mengalami kendala dan menanggung beban moril, terutama dari tetangga lingkungan bahkan keluarga. 

“Nanti di sini kita sediakan makanan dan sekadar kopi gratis setiap hari. Bukan untuk apa-apa, menunjang saja siapa pun yang nantinya bakal transit ke sini,” tutur Asep. 

BACA JUGA: Tutup! Reklame Tak Bayar Pajak

Ketika bangunan di Jalan Lengkong Kecamatan Tawang itu rampung, Manasix akan roadshow. Mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan se-Priangan Timur untuk menyosialisasikan rumah singgah dan bengkel kerja yang rencananya memiliki kapasitas tampung 50 orang. 

“Kita ketahui di Lapas Banjar sendiri banyak tahanan yang merupakan orang Tasikmalaya. Jadi ya kita sasar terhadap mereka-mereka yang barangkali membutuhkan sarana untuk singgah dan bahkan bisa untuk pengembangan potensi diri ketika keluar dari tahanan agar lebih berdaya lagi dan produktif,” jelas pegiat yang konsen di urusan pemberdayaan itu.

Menurutnya, pendanaan sarana tersebut selama ini mengandalkan dari rereongan dan donasi. Pihaknya secara bertahap mendirikan di lahan kosong di kawasan Lengkong.

Dia berharap di tempat tersebut kelak bisa menjadi sarana memproduksi beragam hal yang bisa mendatangkan nilai ekonomi. “Sebab, bullshit ketika kita bicara merangkul mewadahi tanpa pemberdayaan. Namun alhamdulillah, sampai saat ini juga sudah beberapa rekan-rekan memproduksi barang di sana secara kecil-kecilan,” cerita Asep. 

Dia mengungkapkan sekitar tiga rekannya saat ini aktif memproduksi mebeler di area tersebut. Empat orang lainnya juga memproduksi sandal dengan modal terbatas namun kontinyu berkreasi. 

Pihaknya membutuhkan supporting lantaran selama ini Manasix masih mengalami sisi keterbatasan pendanaan. “Kalau anak yatim, jompo kan sudah banyak lembaga bahkan organisasi yang konsen urusan itu. Sementara mantan napi atau anak istri mantan napi kan belum ada,” bebernya menjelaskan.  

Ia pun membuka pintu seluasnya bagi pihak-pihak yang ingin memberikan dukungan akan program tersebut. “Ke depannya pun kita harap bisa diresmikan pemerintah dan disaksikan publik, saat peresmian sarana ini. Sebagai pertanggungjawaban dan bukti bagi pihak yang sudah berdonasi dan peduli pergerakan kami,” harap Asep. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: