China Siap Pasok Suku Cadang Untuk Pesawat Rusia
Radartasik, Zhang Hanhui Duta Besar China untuk Moskow mengatakan China siap untuk memasok maskapai Rusia dengan suku cadang untuk pesawat ditengah sanksi barat yang melarang ekspor barang dan suku cadang untuk industri penerbangan.
“Kami siap memasok suku cadang ke Rusia, kami akan menjalin kerja sama. Sekarang maskapai penerbangan sedang mengerjakan hal ini, mereka memiliki saluran tertentu, tidak ada batasan dari pihak China,” kata duta besar kepada TASS.
Setelah peluncuran operasi militer Rusia di Ukraina pada bulan Februari, Uni Eropa dan AS memberlakukan beberapa putaran sanksi terhadap Rusia.
Sanksi tersebut berupa larangan penyewaan dan pasokan pesawat dan melarang ekspor barang dan suku cadang ke Rusia untuk industri penerbangan.
Boeing dan Airbus berhenti melayani pesawat yang dioperasikan oleh maskapai Rusia dan memicu kekhawatiran bahwa sebagian besar armada negara itu akan dilarang terbang dalam beberapa bulan.
BACA JUGA:Pilot Militer China Bikin Ciut Nyali Pilot Kanada
Dilaporkan pada bulan Maret perusahaan China telah menolak untuk memasok maskapai penerbangan Rusia dengan suku cadang pesawat karena kekhawatiran menghadapi sanksi sekunder dari AS.
Rusia kemudian mengatakan akan meningkatkan ketergantungannya pada pesawat Sukhoi Superjet buatan dalam negeri dan akan mulai memproduksi suku cadang di negara tersebut.
Sementara itu, ditengah ketegangan dengan AS, China meluncurkan kapal induk ketiganya yang bernama Fujian di Galangan Kapal Jiangnan di Shanghai.
Kapal yang memiliki kemampuan membawa muatan penuh lebih dari 80.000 ton akan menjadi kapal induk China pertama yang dilengkapi dengan ketapel elektromagnetik dan perangkat pemblokiran seperti yang digunakan pada kapal induk AS untuk meluncurkan dan mendaratkan pesawat.
Teknologi yang digunakan dalam pesawat ini sepenuhnya dirancang dan dibangun di China dan memungkinkannya untuk membawa lebih banyak pesawat serta meningkatkan tingkat serangan mendadak.
Kapal induk ini juga digunakan untuk pesawat lepas landas membawa lebih banyak bahan bakar dan amunisi menurut laporan media China.
Ketapel elektromagnetik yang dipasang di kapal dapat mengubah output dayanya agar sesuai dengan kebutuhan berbagai jenis pesawat dan digunakan oleh pesawat peringatan dini dan kargo yang lebih berat menurut Global Times China.
Kapal itu mungkin membawa jet tempur J-15 yang sudah ditingkatkan serta generasi baru pesawat tempur siluman yang saat ini sedang dalam pengembangan yang disebut J-35.
Fujian juga tampak selangkah lebih maju dibandingkan dengan dua kapal induk China lainnya, kapal pertama, Liaoning, awalnya adalah kapal Soviet yang belum selesai dibeli dari Ukraina pada tahun 1998 dan akhirnya ditugaskan pada tahun 2012 setelah beberapa peningkatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today