Petani Masih Pakai Hitungan Pranata Mangsa
Radartasik, PANGANDARAN – Para petani di Kabupaten Pangandaran masih menggunakan perhitungan Pranata Mangsa sebagai penanggalan masa tanam dan panen. Hal tersebut diakui Kepala Bidang Bidang Pengendalian Dan Penanggulangan Bencana dan Perizinan Usaha Pertanian Dinas Pertanian Enjen Rohjena.
Kata dia, Pranata Mangsa memuat fenomena dan gejala alam. “Melalui perhitungan fenomena alam dan gejala alam itulah petani melakukan aktivitas,” katanya kepada wartawan Jumat (17/6/2022).
BACA JUGA: Dulu Sempat Dituding Selingkuh, Kini Tyas Mirasih dan Tengku Tezi Akui Telah Jadi Sepasang Kekasih
Pranata Mangsa tersebut merupakan penanggalan atau kalender yang dikaitkan dengan aktivitas pertanian.
“Perhitungan Pranata Mangsa biasanya khusus untuk kepentingan bercocok tanam atau budidaya ikan,” jelasnya.
Jika datang mangsa yang kurang beruntung secara alam, petani lebih memilih tidak melakukan aktivitas pertanian lantaran sudah memiliki perhitungan rugi.
“Melalui perhitungan Pranata Mangsa juga petani sudah bisa memprediksi musim kering, musim hujan, musim angin dan fenomena lainnya,” terangnya.
Menurutnya, sebenarnya pemerintah juga mengeluarkan kalender tanam, dimana kalender tersebut berdasarkan hasil analisa dan prediksi BMKG.
“Pada kalender tanam ada yang disebut dengan periode ke satu yaitu musim tanam di bulan Oktober hingga Maret,” jelasnya.
Selain itu ada yang disebut periode kedua yaitu musim tanam di bulan April hingga September. “Periode musim tanam tersebut sebagai upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyakit dan serangan hama,” terangnya
Pada musim tertentu juga ada anjuran atau imbauan untuk pemanfaatan lahan pertanian, khususnya sawah untuk melakukan penanan selang oleh palawija. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: