Hekrafnas Bisa Dongkrak Industri Kreatif Lokal
RADARTASIK, TASIKMALAYA - Saat ini muncul wacana peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Hekrafnas) dari Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs). Itu ternyata mendapatkan perhatian serius dari Komisi X DPR-RI dan Menparekraf-RI Sandiaga Uno.
Selain itu, juga ternyata mendapat dukungan pelaku ekonomi kreatif Kota Tasikmalaya dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tasikmalaya dengan adanya Hekrafnas tersebut. Hal itu, karena penting untuk membangkitkan semangat para pelaku ekonomi kreatif pascapandemi Covid-19.
Ketua Kadin Kota Tasikmalaya Abun Bunyamin mengatakan pencetusan adanya Hekrafnas bisa menjadi kenyataan. Karena momentum tersebut, menjadi kebangkitan pelaku ekonomi kreatif Indonesia, khususnya di Kota Tasikmalaya.
”Kadin mendukung adanya Hekrafnas, karena bisa mendorong industri kreatif di Kota Tasikmalaya supaya masa depannya lebih baik,” kepada Radar, Rabu (8/6/2022).
Sambung Abun, Kadin mendukung, karena dengan peringatan Hekrafnas akan produk kreatif yang berada di daerah akan semakin terbuka dan diketahui oleh masyarakat Indonesia khususnya, umumnya di luar negeri.
“Saya sangat setuju sekali ada peringatan Hekrafnas, akan berdampak positif. Dengan begitu produk kreatif asli daerah dipamerkan, dikenal, hingga timbul adanya transaksi,” ujarnya.
BACA JUGA: Disdik Cetak 500 Wirausaha Baru, Kurangi Pengangguran, Stimulus Pemulihan Ekonomi Daerah
Lanjutnya, khusus di Kota Tasikmalaya dengan Hekrafnas ini, nantinya kerajinan mendong, kelom geulis, bordir, payung geulis, anyaman bambu, dan lainnya dapat dikenal se-Indonesia hingga mancanegara.
“Munculnya Hekrafnas ini bagian dari ikhtiar untuk membangkitkan semangat para pelaku ekonomi kreatif. Utamanya yang ditunggu-tunggu oleh pelaku usaha kreatif di Kota Tasikmalaya,” katanya.
Selain itu, Kadin pun mengusulkan Hekrafnas pada Oktober, yang juga sebagai Hari Jadi Kota Tasikmalaya. Terlebih, Kota Tasikmalaya memiliki warisan budaya dari kerajinan payung geulis dan bordir termasuk 22 produk seni dan kebudayaan asal Jawa Barat dinyatakan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) di Jawa Barat, dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Desember 2021 lalu.
“Kalau pun boleh usul sebagai peringatan Hekrafnas pada Oktober, sekaligus merayakan Hari Jadi Kota Tasikmalaya. Itu karena Kota Tasikmalaya memiliki industri kreatif yang sebagai warisan budaya tak benda,” ujarnya.
Sandi Mulyana, owner Payung Geulis Karya Utama A Sahrod, menyampaikan bahwa ia mendukung adanya Hekrafnas, sehingga adanya gebyar pameran produk industri kreatif setiap daerah. Dengan begitu pelaku ekonomi kreatif bisa hidup. “Munculnya Hekrafnas saya dukung, asal berdampak positif untuk UMKM,” katanya.
Misalnya ketika melakukan gebyar Hekrafnas bisa di Pusat Pengembangan Industri Kerajinan (PPIK). “Dengan begitu gedung PPIK tersebut bisa dimaksimalkan untuk promosi atau pemasaran hasil produk ekonomi kreatif di Kota Tasikmalaya,” ujarnya. (riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radartasik.com