Bersihkan Ranjau di Laut Hitam, Turki Dapat Harga Diskon Untuk Gandum Ukraina

Bersihkan Ranjau di Laut Hitam, Turki Dapat Harga Diskon Untuk Gandum Ukraina

Radartasik, Vahit Kirişci Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki menyatakan Ukraina setuju untuk menjual gandum ke Turki dengan diskon 25%.

Ankara telah berkoordinasi erat dengan Moskow dan Kiev mencapai kesepakatan untuk melanjutkan pengiriman produk pertanian Ukraina dari Odessa, pelabuhan utama Laut Hitam yang saat ini dukuasai Rusia.

Rencana Turki tersebut didukung oleh PBB dan diharapkan dapat membuka jalur pelayaran yang aman di tengah konflik Rusia-Ukraina untuk mengatasi krisis pangan global yang berkembang.

Hulusi Akar Menteri Pertahanan Turki mengatakan bahwa keempat pihak sedang menyusun rencana untuk membersihkan ranjau yang mengapung di lepas pantai Odessa dan di tempat lain di sepanjang pantai Ukraina serta menjaga jalur pelayaran.

“Banyak kemajuan telah dibuat dalam masalah ini, perencanaan teknis berlanjut, kata Hulusi Akar dikutip dari Russian Today, seraya menambahkan bahwa mereka berusaha untuk menyelesaikan ini secepat mungkin.

Turki dilaporkan telah menawarkan bantuan militer untuk membersihkan ranjau di lepas pantai Odessa dan mengawal kapal gandum, sementara Kiev telah menyuarakan keprihatinan bahwa menghilangkan pertahanan ranjau laut dapat membuat pelabuhan terbuka dari serangan Rusia.

BACA JUGA:Turki Akan Membantu Ukraina Mengekspor Gandumnya Kembali

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow akan memastikan keamanan ekspor gandum Ukraina melalui pelabuhan Laut Hitam yang dikendalikan oleh Rusia.

Kata-kata Putin membuat harga gandum global yang sebelumnya melonjak kembali ke harga pada bulan April.

Negara-negara Barat telah berulang kali menuduh Rusia menghambat ekspor, tetapi Kremlin telah menyatakan bahwa kapal-kapal yang membawa gandum Ukraina tidak dapat meninggalkan pelabuhan karena ranjau yang ditempatkan di daerah tersebut oleh pasukan Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today