Pemudik Pilih Jalan Darat, 17 Juta Pakai Motor, 23 Juta Pakai Mobil
Radartasik, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sekitar 17 juta pemudik yang menggunakan motor dan sekitar 23 juta pemudik dengan mobil.
Belum lagi yang mudik dengan menaiki bus dan kendaraan travel. Artinya pemudik diprediksi lebih memilih menggunakan moda transportasi darat, sehingga persiapan pengaturan lalu lintas kian dimatangkan.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Muhadjir Effendy.
Menurut Muhadjir, ada dua faktor pemudik memilih jalur darat. Pertama, jalan tol sudah mulus. ”Banyak yang ingin coba, sudah dua tahun tidak lewat tol,” ujarnya.
BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) sebelumnya berjanji perbaikan jalan tol sudah selesai pada H-10 musim mudik. Dipastikan, tidak ada jalan tol yang berlubang.
Faktor kedua pemudik memilih lewat darat, menurut Muhadjir, adalah insentif pajak untuk pembelian mobil. ”Itu banyak yang mendorong punya mobil baru,” katanya.
Dua faktor itu bisa jadi penyebab lonjakan jumlah pemudik dengan kendaraan pribadi. Yang dikhawatirkan adalah mudik dengan motor.
Muhadjir menyatakan, Kemenhub telah menyiapkan beberapa alternatif untuk mempersuasi pemudik agar tidak menggunakan motor. Misalnya, mudik gratis yang juga mengangkut sepeda motor.
”Untuk kereta api, akan disediakan gerbong untuk sepeda motor,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Penegakan Hukum Korlantas Brigjen Aan Suhanan menuturkan, penerapan one-way akan dilengkapi dengan memberlakukan ganjil genap. Untuk ganjil genap, telah dipasang 21 kamera ETLE di sepanjang jalan tol. ”Kami setting mengawasi ganjil genap,” ujarnya.
Penerapan ganjil genap ini, lanjutnya, diharapkan mengurangi 50 persen volume kendaraan di jalan tol. Penerapan ganjil genap dilakukan di ruas jalan tol yang sama dengan one-way, mulai Km 47 tol Cikampek hingga Km 414 Kalikangkung, Semarang. ”Diterapkan bersamaan,” katanya.
Volume kendaraan di jalan tol diupayakan dikurangi karena diprediksi terjadi peningkatan jumlah kendaraan lebih dari 73 ribu kendaraan setiap hari. ”Kalau berdasar pengamatan, jumlah kendaraan bisa mencapai 67 ribu hingga 73 ribu unit di jalan tol tiap akhir pekan.”
Menurut dia, selain di jalan tol, ganjil genap diterapkan di tempat wisata. Namun, sistem ganjil genap di tempat wisata diterapkan kondisional berdasar situasi dan kondisi di tempat wisata tersebut. ”Tidak seperti di jalan tol yang terjadwal,” tandasnya.
Meski polisi mendatangi lokasi perampokan, tetapi para pelaku sudah dengan cepat berhasil meloloskan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: