Meli Koleksi Ribuan Cupang Copper, Ada di Medsos Loh

Meli Koleksi Ribuan Cupang Copper, Ada di Medsos Loh

radartasik.com, DIMULAI pada 2019, Meli mengubah hobinya memelihara cupang menjadi sumber penghasilan yang lumayan hingga hari ini.


Berawal dari membeli seekor cupang dari pedagang pinggir jalan, Meli sukses menghasilkan ribuan ekor copper hasil pembiakkan sendiri.

Semuanya bermula dari keisengannya membeli cupang secara sembarangan.

”Aku awalnya benar-benar nggak tahu kalau cupang itu komunitas dan market-nya besar,” ujar Meli saat berbincang dengan Jawa Pos di kediamannya di Bekasi, Kamis (7/4/2022).

Meli mengaku mulai menyadari bahwa cupang memiliki peminat yang besar dari media sosial. Dia pun mulai membeli ikan yang dijual para kolektor melalui media sosial.

Setelah mendalami, dia mulai menjalin koneksi market, baik lokal maupun mancanegara. Tak hanya mendapat ikan dari dalam negeri, tetapi juga mengimpor seperti Vietnam.

Koleksinya pun bertambah. Meli juga semakin antusias mendatangi beberapa event meetup pencinta cupang. Salah satunya, Nusatic pada akhir 2019.

”Di acara itu, aku buat vlog, lalu aku posting ke media sosial. Ternyata ramai. Dari situ kenalan dan followers-ku naik cukup banyak,” ujar cewek 21 tahun itu.

Respons positif dari warganet sesama penghobi membuat Meli semakin bersemangat mempelajari seluk-beluk cupang.

Juga semakin rajin mengunggah koleksi-koleksinya ke media sosial. Saat ini pengikutnya di Instagram sudah sekitar 80 ribu dan 1.200 member di Telegram.

Dalam menggeluti dunia ”percupangan”, Meli berfokus pada jenis fancy copper plakat atau yang biasa disebut FCCP.

Meli lantas menaikkan level hobinya dengan mempelajari teknik breeding. Koleksi terbanyaknya pernah mencapai 5 rak dan 4 lubuk. Satu rak bisa berisi 50 ekor, sedangkan satu lubuk bisa berisi hingga 200 ekor.

”Kali pertama nge–breed dan berhasil itu senangnya bukan main. Dan akhirnya keterusan untuk belajar,” urainya.

FCCP, menurut Meli, memiliki daya tarik tersendiri. Sesuai namanya, copper berarti tembaga.


Salah satu koleksi FCCP Meli. Foto: Meli untuk Jawa Pos

Ikan itu memiliki warna sisik layaknya tembaga. Dengan paduan two-color atau three-color sebagai ciri khasnya. FCCP juga relatif mudah untuk dirawat, sama dengan ikan-ikan cupang pada umumnya.

FCCP yang ideal, lanjut Meli, bisa dilihat dari proporsi badannya. Ekor harus membentuk ”C”, tidak lancip.

Warna tembaga pada badan juga harus tegas dan pekat. Selanjutnya, ukuran kepala juga harus seimbang dengan besar badan.

”Kalau untuk warna, perkara selera. Tapi, menurutku, yang bagus warnanya harus pekat. Kalau merah, ya merah pekat. Kalau oranye, ya yang pekat,” bebernya.

Awalnya, Meli sama sekali tak berniat menjual koleksinya. Namun, pengikut setianya di Instagram tak sekali dua kali meminta Meli untuk menjual ikannya kepada mereka.

”Akhirnya, ya sudah beberapa aku jual. Pernah sampai kirim ke Kalimantan, Sulawesi, sampai Aceh,” bebernya. 

Sepasang FCCP dengan kualitas terbaik alias top grade bisa dibanderol Rp 5 jutaan.

Bahkan, untuk jenis tertentu, Meli menyebutkan bahwa seorang kolektor bisa menjual hingga puluhan juta rupiah. (Jawa Pos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: