Penipuan Berkedok Arisan Rugikan Miliaran, Poda Jabar Bergerak

Penipuan Berkedok Arisan Rugikan Miliaran, Poda Jabar Bergerak

Radartasik.com – Setelah diramaikan dengan kasus investasi bodong, warga di Jawa Barat kembali dibuat heboh.

Kasus dugaan penipuan kembali terjadi, dengan modus arisan. Dari kasus ini, empat korban sudah mengadukannya ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat.

Dari kasus arisan ini, korbannya merasa dirugikan uang mulai puluhan, ratusan bahkan miliaran rupiah.

Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombespol Ibrahim Tompo mengatakan, dari laporan polisi yang diterima, ada empat orang yang diduga menjadi korban arisan bodong tersebut. 

”Laporan polisi tersebut pada 14 April, korban sementara ada empat orang,” kata Ibrahim seperti dilansir dari Antara di Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/4).

Setelah meminta keterangan dari para pelapor, lanjut dia, polisi mulai melakukan penyelidikan dengan mencari sejumlah alat bukti. Adapun seorang yang dilaporkan terkait dugaan arisan bodong itu yakni perempuan berinisial SN.

Sementara itu, Genya Angelita yang merupakan seorang korban mengaku telah mengirim uang Rp 35 juta kepada terlapor setelah tergiur program arisan tersebut. Arisan tersebut, menjanjikan para peserta mendapat keuntungan sekitar 10–20 persen.

”Namun pada Maret 2022, arisan tersebut macet dan terlapor tak diketahui keberadaannya. Semakin ke sini sekitar Maret sudah bermasalah dan sekarang orangnya menghilang,” kata Genya.

Perwakilan dari para korban, Anti Fatma mengatakan, kasus itu diduga telah merugikan hingga 60 orang lebih. Kerugian yang dialami para korban mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.

”Jadi ini korbannya juga di berbagai daerah, ada yang di Sulawesi juga, tapi untuk yang di Jakarta dan Bandung, kita laporannya ke Polda Jawa Barat,” kata Anti.

Menurut Anti, jumlah korban pun kemungkinan akan bertambah. Sebab, belum semua orang di grupnya yang melaporkan telah menjadi korban dari arisan bodong itu.

”Pelaku tidak komit dan tidak melakukan pembayaran yang telah dijanjikan ternyata yang menjual (arisan) itu diduga tidak ada. Pelaku mengada-ada,” ucap Anti. (Antara/jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: