Butuh Kolaborasi Orang Tua dan Guru, Supaya PTM 100 Persen Sukses

Butuh Kolaborasi Orang Tua dan Guru, Supaya PTM 100 Persen Sukses

radartasik.com, JAKARTA, RADSIK – Peme­rintah telah mengizinkan sejumlah daerah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Hal itu menyusul menurunnya angka kasus sebaran Covid-19. Namun, para orang tua peserta didik memiliki kewenangan untuk menentukan sistem pembelajaran yang akan diambil.


Komunitas Kami Pengajar dan Sidina Community menggelar diskusi dengan tema Penerapan PTM 100 Persen Sudah Layak Secara Nasional. Dalam diskusi dibahas kelayakan PTM 100 persen yang telah diterapkan.

Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kurniawan mengatakan, pihaknya mendukung penerapan PTM 100 persen dengan mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan capaian pembelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan PTM terbatas, dari total 55 juta peserta didik usia 6 tahun ke atas sebanyak 88 persen (48,32 juta) sudah menerima vaksinasi dosis 1 dan 71 persen (39,06 juta) sudah lengkap menerima dosis 2.

Selain itu, Kemendikbudristek telah mencabut Surat Edaran terkait diskresi PTM. Diskresi itu tertuang dalam Surat Edaran Kemendikbudristek Nomor 22 Tahun 2022 tentang Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaran Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

“Kami sangat berharap pendidik dan tenaga pendidikan harus sehat, salah satunya mereka telah divaksin. Keselamatan dan kesehatan harus bisa dijalankan dengan baik,” kata Kurniawan dalam diskusi secara virtual, Rabu (13/4/2022).

Ketentuan pelaksanaan PTM 100 persen mengacu SKB 4 Menteri. Dengan pertimbangan capaian vaksinasi dosis 2 bagi pendidik dan tenaga kependidikan lebih dari 80 persen. Capaian vaksinasi lansia dosis 2 di atas 50 persen dan vaksinasi peserta didik terus berlangsung. Jumlah peserta didik 100 persen dari kapasitas. Terakhir, lama belajar paling banyak 6 jam pelajaran tiap harinya.

“Kolaborasi guru dan orang tua murid harus sangat baik, jangan sampai saat di sekolah tidak menjalankan protokol kesehatan terutama saat menggunakan masker. Dengan memberikan pemahaman protokol kesehatan dengan baik, semua akan terjaga,” jelas Kurniawan.

Kurniawan mengatakan, penerapan PTM 100 persen merupakan solusi untuk memulihkan pendidikan Indonesia akibat hilangnya pembelajaran atau learning loss yang terjadi selama pandemi Covid-19. Penyelenggaran pembelajaran secara daring telah menciptakan penurunan capaian belajar karena terjadinya kesenjangan akses dan kualitas.

“Learning loss telah terjadi dan dalam rangka pemulihan belajar, Menteri Nadiem juga menerapkan Kurikulum Merdeka,” imbuhnya.

Sementara itu, Fasilitator Ibu Penggerak Sidina Community/Orang Tua Siswa Suciarti Wahyuningtyas menambahkan, orang tua memiliki peran krusial dalam mendukung PTM 100 persen. Para orang tua perlu memberikan rasa percaya dan aman terhadap anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar tatap muka langsung tersebut.

“Orang tua juga diharapkan memberikan contoh baik dalam penerapan protokol kesehatan sebagai panutan anak-anak. Semoga dengan pelaksanaan PTM 100 persen dapat mengendalikan learning loss pada anak-anaknya,” tandasnya. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: