Nadiem Ingin Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi ASEAN

Nadiem Ingin Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi ASEAN

radartasik.com, JAKARTA , RADSIK - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menolak pernyataan Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Yaakob yang ingin menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN. Hal tersebut dianggap perlu kajian dan pembahasan lebih lanjut.


“Saya sebagai Mendikbudristek, tentu menolak usulan tersebut. Namun, karena ada keinginan negara sahabat kita mengajukan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN, tentu keinginan tersebut perlu dikaji dan dibahas lebih lanjut di tataran regional,” kata Nadiem kepada wartawan, Minggu (3/4/2022).

Nadiem menyebut penolakan itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, Bahasa Indonesia lebih layak untuk dikedepankan dengan mempertimbangkan keunggulan historis, hukum, dan linguistik. Di tingkat internasional, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara dan persebarannya telah mencakup 47 negara.

Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) juga telah diselenggarakan oleh 428 lembaga. Baik yang difasilitasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, maupun yang diselenggarakan secara mandiri oleh pegiat BIPA, pemerintah, dan lembaga di seluruh dunia.

Selain itu, bahasa Indonesia juga diajarkan sebagai mata kuliah di sejumlah kampus kelas dunia di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia, serta di beberapa perguruan tinggi terkemuka di Asia.

“Dengan semua keunggulan yang dimiliki bahasa InA­A­A­doA­nesia dari aspek historis, hukum, dan linguistik, serA­A­ta bagaimana bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang diakui secara internasional, sudah selayaknya baA­A­hasa Indonesia duduk di posisi terdepan, dan jika meA­A­A­mungkinkan menjadi bahasa pengantar untuk perA­A­A­temuan-pertemuan resmi ASEAN,” tegas Nadiem. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: