Zulhas: Usulan Penundaan Pemilu Urusan Elite Politik, Jangan Salahkan Pak Jokowi

Zulhas: Usulan Penundaan Pemilu Urusan Elite Politik, Jangan Salahkan Pak Jokowi

Radartasik.com, Usulan penundaan Pemilu terus menjadi perbincangan publik. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) bersuara kembali.


Zulhas mengatakan isu penundaan Pemilu 2024 memang sengaja digaungkan para elite politik. Dengan demikian, kata Zulhas, publik tidak seharusnya menyerang pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait isu penundaan Pemilu.

Belakangan isu penundaan Pemilu 2024 digaungkan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin dengan alasan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. 

Pernyataan Cak Imin kemudian, disambut positif oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

“Perbincangan soal penundaan Pemilu itu urusan partai-partai, makanya jangan nyalahin Presiden dong, Sekarang malah nyalahin presiden. Pak Jokowi diserang. Ini bukan urusan Pak Jokowi ini, saya bukan ngebela loh tapi emang betul,” kata Zulhas di Jakarta, Minggu (27/3/2022).

Wakil Ketua MPR ini menegaskan, isu penundaan Pemilu tidak berkaitan dengan Presiden Jokowi. Ia mengklaim, wacana penundaan Pemilu merupakan urusan para elite politik.

“Penundaan pemilu bukan urusan Pak Presiden, ini urusan partai-partai. Partai-partai ada namanya perbincangan. Pilpres itu kan ada aturan sendiri. Nah bincang-bincang ini yang baru setuju, saya, Golkar, PKB,” ungkap Zulhas.

Memang selain PAN, Golkar dan PKB elit partai politik lain tidak setuju dengan agenda penundaan Pemilu. NasDem, PDI Perjuangan, Demokrat, PPP dan PKS tegas menolak penundaan Pemilu maupun wacana Presiden tiga periode.

“NasDem, PDIP dan yang lain nggak bisa, ya enggak bisa dong, karena kalau tiga aja nggak bisa. Kan harus tiga atau empat, kan ada syaratnya toh. Kalau cuma saya PKB dan Golkar enggak cukup,” cetus Zulhas menandaskan.

Tanggapi soal Rencana Perombakan Kabinet

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (Sekjen PAN) Eddy Soeparno buka suara menjawab isu perombakan atau reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Eddy mengatakan parpolnya sudah membuat kebijakan bahwa isu reshuffle kabinet hanya dijawab oleh Juru Bicara PAN Viva Yoga Mauladi. 

"Saya tidak dalam posisi untuk memberikan tanggapan," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu (23/3/2022).

Dia pun ogah berkomentar banyak soal rumor sejumlah kader partai pimpinan Zulkifli Hasan bakal masuk ke Kabinet Indonesia Maju. 

"Sampai saat ini saya kira informasi yang berada di masyarakat kurang lebih sama dengan informasi yang kami miliki," ujar dia.

Ketika disinggung mengenai harapan PAN bisa bergabung di kabinet, Eddy berdalih.

"Sebaiknya dijawab oleh juru bicara partai saja," ucapnya. Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali berhembus beberapa waktu terakhir. (jp/mcr8/fat/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: