Kreativitas Bisa Tingkatkan Nilai Jual, Inovasi Olahan Ikan Menjadi Makanan Sehat

Kreativitas Bisa Tingkatkan Nilai Jual, Inovasi Olahan Ikan Menjadi Makanan Sehat

radartasik.com, RADAR TASIK - Makanan yang sehat tidak selalu identik dengan makanan mahal. Namun makanan sehat dapat kita peroleh dari bahan-bahan alami yang ada di lingkungan sekitar kita.


Salah satu bahan makanan yang melimpah di Kota Tasikmalaya adalah ikan. Ada beberapa jenis ikan seperti nila, lele yang dapat diolah menjadi makanan sehat. Ikan tidak hanya bisa diolah dengan cara digoreng, dipepes, dipindang, atau dibakar saja. Tapi ikan pun dapat diolah menjadi tepung. Dari tepung ikan tersebut dapat diolah menjadi beragam kudapan seperti kerupuk, kue kering, kue basah, bakso, aneka cilok, hingga kimbab makanan khas Korea.

Seperti yang dilakukan oleh Atik Mudrikah, salah seorang pelopor pembuatan tepung ikan di Kota Tasikmalaya. Melalui ide kreatif Atik, dia mengolah ikan agar bisa dikonsumsi dalam berbagai jenis makanan. Tidak hanya makanan kudapan kecil, tepung ikan pun bisa diolah menjadi bubur yang lezat untuk dikonsumsi semua usia.

“Banyak sekali bahan-bahan alami di sekitar kita yang bisa diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang, kita bisa memanfaatkan ikan untuk diolah menjadi berbagai makanan. Dunia kuliner itu sangat dinamis, asal kita mau mencoba dan berinovasi,” ungkap Atik memberikan arahan kepada peserta pelatihan Program Pengembangan Desa Sehat (PPDS) di Kecamatan Bungursari, kemarin.

Selama dua hari, Atik melatih kurang lebih 20 remaja usia menikah untuk mengolah ikan menjadi tepung ikan. Kemudian mengolah tepung ikan menjadi berbagai macam kuliner. Makanan dari hasil tepung ikan tersebut tidak hanya dapat dikonsumsi, tapi juga punya nila jual sehingga bisa dijadikan sebagai usaha rumahan.

“Kuncinya mau terus mencoba, berkreasi dan tidak takut gagal. Yang namanya mengolah makanan itu tidak ada yang gagal,” tegasnya.

Kabid Perikanan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya, Fria Hayatinnufus SPI MP menuturkan bahwa dengan adanya PPDS untuk pengolahan ikan menjadi tepung dan makanan olahan adalah suatu kreasi baru, untuk memperkenalkan gemar makan ikan.

“Melalui pelatihan ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan Gemar Makan Ikan di masyarakat,” ungkapnya.

Fria juga menyampaikan pihaknya sangat mendukung terhadap program pemberA­dayaan masyarakat ini.

“Sekaligus kami juga memperkenalkan Minapolitan yang berlokasi di Bungursari ini, sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tuturnya.

Mewakili Panitia PPDS 2022, Etin Rohmatin SST MKes dari Poltekes Kemenkes Tasikmalaya menyampaikan bahwa selain diberikan pelatihan, peserta pun diberi seperangkat alat memasak untuk mengolah ikan menjadi tepung dan makanan. Juga berbagai resep dan bahan untuk membuat makanan. Setelah selesai pelatihan, peserta akan didampingi sampai betul-betul dapat menjalankan usahanya.

“Nanti akan dilakukan pendampingan sampai bulan Juni, dan di akhir bulan ini akan mempresentasikan hasil-hasil karya dari setiap kelompok peserta. Melalui pelatihan ini, kami berharap selain untuk meningkatkan gizi masyarakat dan pencegahan stunting, juga dapat menciptakan wirausaha baru,” pungkasnya. (tin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: