Tahanan Tak Mau Pulang, Perwira Polisi Tewas Ditembak, Bersimbah Darah Saat Pakai Sarung dan Baju Koko

Tahanan Tak Mau Pulang, Perwira Polisi Tewas Ditembak, Bersimbah Darah Saat Pakai Sarung dan Baju Koko

Radartasik.com, Kasus penembakan hingga tewas perwira polisi oleh tahanan kasus narkoba terus dikembangkan. Termasuk penyebab korban marah hingga menampar pelaku sebelum terjadi penembakan.    


Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono mengatakan korban AKBP Beni Mutahir, yang menjabat Direktur Tahanan dan Barang Bukti, dimintai tolong pelaku untuk dipulangkan ke rumah sebentar. 

Pelaku mengaku kepada AKBP Beni Mutahir ada masalah dengan istri dan harus pulang bertemu sebentar.

“Lalu pada pukul 03.00, korban menjemput pelaku di rutan. Saat itu korban menggunakan baju koko dan bersarung,” kata Wahyu kepada wartawan, Rabu (23/4/2022). 

Saat itu korban menemui petugas jaga ruang tahanan dan memberitahu akan membawa pelaku selama 15 menit.

Tujuannya untuk pergi ke rumah pelaku yang berada di Perumahan Asparaga, Kelurahan Huangobotu, Dungingi, Kota Gorontalo.

Namun, pada pukul 04.00, pelaku dan korban terlibat adu mulut. “Terjadinya adu mulut karena pelaku tidak mau diajak kembali ke ruang tahanan,” kata Wahyu Tri Cahyono.

Setelah itu, korban menampar pelaku hingga RY meminta ampun. Tak berselang lama, pelaku merampas dan membanting ponsel korban.

Lalu pelaku langsung mengambil senjata api rakitan yang disimpannya di rumah dan menodongkan ke kepala AKBP Beni Mutahir

“Pelaku menembak korban sebanyak satu kali yang membuat korban meninggal dunia,” beber Wahyu. 

Setelah menembak korban, pelaku memberikan senjata rakitan kepada adiknya.  

“Pagi itu ada upaya pelaku untuk kabur menggunakan pesawat terbang namun belum ada penerbangan. Sehingga dia memutuskan bersembunyi di rumah orang tuanya sebelum akhirnya ditangkap,” kata Wahyu Tri Cahyono. 

Kasus penembakan perwira polisi AKBP Beni Mutahir oleh tahanan kasus narkoba, RY (27) terus didalami Polri. Termasuk pemeriksaan saksi-saksi. 

Adapun saksi-saksi yang sudah diperiksa yaitu adik RY dan istri RY. Lokasi penembakan terhadap AKBP Beni Mutahir terjadi di rumah keluarga RY.

“RPY adik kandung pelaku dan N istri pelaku, mereka menjadi saksi di kasus ini,” kata Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono kepada wartawan, Rabu (23/3/2022).

Juru Bicara Polda Gorontalo ini menuturkan pada Senin (21/3/2022) pukul 04.00 saksi mendengar korban dan pelaku sedang adu mulut di ruang tamu.

“Ketika adu mulut, AKBP Beni menampar pelaku. Pada saat itu pelaku meminta ampun dengan kalimat, 'Pak Beni, ampun, ampun komandan'," beber Wahyu Tri Cahyono.

Tak sampai di situ, RY kemudian marah dan membanting ponsel AKBP Beni. Karena situasi yang makin memanas, saksi RPY pergi ke dapur untuk mengambil minum.

"Dari dapur RPY melihat secara langsung pelaku menodong senjata api rakitan dan menembak korban sebanyak satu kali,” ujar Wahyu Tri Cahyono. 

Menurut Wahyu Tri Cahyono, setelah pelaku menembak mati korban, senjata api rakitan langsung diserahkan kepada saksi.

“Senjata ini diberikan kepada RPY," imbuh perwira dengan pangkat tiga melati di pundak itu.

Kabid humas menambahkan untuk saksi N selaku istri RY hanya mendengar suara tembakan dan adu mulut antara pelaku dan korban dari dalam kamarnya. 

"N mendengar suara tembakan dari ruang tengah, setelah N keluar kamar untuk mengetahui apa yang terjadi dan melihat korban sudah jatuh di lantai bersimbah darah," ujar Wahyu Tri Cahyono.


Korban Dikenal Baik, Ramah dan Rajin Puasa Sunah


Duka menyelimuti Polri. Salah satu perwira menengah Polri AKBP Beni Mutahir tewas ditembak, Senin (21/3/2022) dini hari. Pelakunya adalah tersangka kasus narkoba.

Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono menuturkan sosok Direktur Tahanan dan Barang (Tahti) AKBP Beni Mutahir merupakan sosok polisi yang sangat ramah terhadap masyarakat maupun sesama anggota Polri. 

AKBP Beni Mutahir juga diketahui sebagai pengurus Masjid Az Dzikra Polda Gorontalo. Dia selalu mempersiapkan keperluan masjid menjelang dilaksanakannya ibadah salat lima waktu.

“Beliau kami kenal dengan sosok yang ramah dan bersahaja kepada setiap orang,” ujar Wahyu ketika dikonfirmasi. Selain ramah dan mengurus masjid, Beni juga diketahui kerap berpuasa.

“Almarhum juga rajin berpuasa Senin Kamis," ujar Wahyu Tri Cahyono.

Wahyu menuturkan saat ini jenazah sudah dibawa ke RSU Aloe Saboe untuk dilakukan visum. 

"Mari doakan semoga arwah beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Diampuni dosanya dan dilapangankan kuburnya serta semoga keluarga diberikan ketabahan,” ujar Wahyu Tri Cahyono.

AKBP Beni Mutahir mengalami luka tembak di pelipis kiri tembus kanan di salah satu rumah di Jalan Mangga Hoangobotu, Kota Gorontalo, Senin, pukul 03.00 WITA. Sementara pelaku penembakan sudah ditangkap dan kini dalam tahanan kasus narkoba


Kasus Penembakan AKBP Beni Mutahir Didalami


AKBP Beni Mutahir tewas ditembak, Senin dini hari (21/3/2022). Perwira polisi itu menjabat sebagai Direktur Tahanan dan Barang Bukti di Polda Gorontalo. 

Peristiwa penembakan terhadap anggota Polri tersebut dibenarkan Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Gorontalo Kombes Nur Santiko. 

Dia mengungkapkan Polda Gorontalo sedang mendalami apakah memang sebelumnya telah terjadi atau baru kali ini terjadi pelanggaran.

"Untuk motif sedang kami dalami. Tetapi, perlu kami sampaikan bahwa memang telah terjadi pelanggaran prosedur oleh korban," ujar Nur Santiko. 

Dia mengatakan pelaku penembakan saat ini sedang dalam tahanan.

"Kejadian tadi pagi, Senin, sekitar jam 04.00 WITA," ungkapnya.

"Saya ulangi tahanan kasus narkoba, sedangkan mengenai bagaimana hubungan ini terjadi dan sebagainya itu masih dalam pendalaman," kata dia. 

Nur Santiko mengatakan saat ini korban berada di ruang jenazah untuk dilakukan pemulasaran.

"Penembakan terjadi satu kali di bagian pelipis kiri tembus ke kanan menggunakan senjata rakitan," katanya. 

"Tersangka sedang diamankan dan ini juga akan kita dalami mengenai adanya hal-hal lain terkait dengan peristiwa ini nantinya akan kami sampaikan," kata Kombes Nur Santiko. (cuy/ant/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: