Disdik Lanjutkan Pemetaan Kepegawaian dan Sarana

Disdik Lanjutkan Pemetaan Kepegawaian dan Sarana

radartasik.com, RADAR TASIK - Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya melanjutkan pemetaan pada sekolah dasar negeri (SDN) yang dimerger. Sekolah yang dimerger tersebut yakni kompleks SDN Pengadilan, Kompleks SDN Tuguraja dan Kompleks SDN Siluman.


Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Kota Tasikmalaya H Cecep Susilawan SPd MM mengatakan, setelah melakukan musyawarah merger tahap selanjutnya, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya melanjutkan kajian yang harus dilengkapi, yakni pemetaan kepegawaian, sarana-prasarana dan administrasi.

”Kita akan melakukan kajian selanjutnya yakni pemetaan kepegawaian, terutama honorer. Lalu sarana-prasarana yang harus menjadi keseimbangan dan keadministrasian untuk pengelolaan bantuan operasional sekolah (BOS),” katanya kepada Radar, Rabu (23/3/2022).

Seperti urusan pemetaan kepegawaian, yang awalnya 10 sekolah sepakat merger kini menjadi empat sekolah. Di sana ditempati ada 8 kepala sekolah, artinya ada empat sekolah tetap ditempatkan dan empat lagi digeser.

“Nantinya kemungkinan kepala sekolah ada yang tetap. Tetapi juga ada kepala sekolah tidak kebagian, sehingga dilakukan pemetaan ulang dengan catatan kesetaraan tidak terlalu jauh atau tidak lintas kecamatan,” ujarnya.

Lalu, sekolah yang dimerger itu akan berefek bukan hanya kepala sekolah saja, tetapi juga pada guru honorer. Contohnya di Kompleks SDN Tuguraja ada 3 guru honorer per mata pelajaran, setelah dimerger apakah butuh sejumlah semula atau dibutuhkan dua dari tiga itu.

“Kita pun tetap memperhatikan mereka, karena menyangkut nilai kemanusiaan, hak rezeki orang dan mengejar karier ASN atau PPPK. Oleh karenanya harus menyeluruh dalam memutuskan kebijakan,” katanya.

Lalu untuk sarana dan prasarana serta administrasi sekolah, setelah diputuskan merger juga perhatikan. Sebab nama sekolah dan nomor pokok sekolah nasional (NPSN) akan berpengaruh terhadap tata kelola BOS. “Sarana dan prasarana, nama sekolah serta jumlah siswa mempengaruhi pencairan dana BOS,” ujarnya.

Setelah itu dipandang cukup, ia pun menargetkan merger dapat selesai di penghujung tahun pelajaran 2022.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Ir Hj Ely Suminar MP menyampaikan hasil kesepakatan sekolah yang merger yang kemarin belum seluruhnya final. Masih dalam kajian bidang pembinaan sekolah dasar.

“Walaupun sekolah dan stakeholder sudah sepakat dimerger masih ada tahapan selanjutnya. Pastinya perlu dipersiapkan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk benar-benar final sekolah dimerger,” katanya.

Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) Disdik Kota Tasikmalaya Asep Sudrajat Hardipraja SPd MAk menyampaikan, tidak ada masalah kepala sekolah, ketika sekolah yang dimerger. Sebab tahun ini banyak kekosongan.

“Ketika SD ini ada yang dimerger tidak ada masalah untuk penempatan kepala sekolah. Pastinya untuk penempatan akan ada kajian terlebih dahulu,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: