Tingkatkan Kompetensi Warga Binaan, DPC Hipki Jalin Kerja Sama dengan Lapas Kelas IIB

Tingkatkan Kompetensi Warga Binaan, DPC Hipki Jalin Kerja Sama dengan Lapas Kelas IIB

radartasik.com, RADAR TASIK - Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (Hipki) Kota Tasikmalaya menjalin kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tasikmalaya.


Tujuannya membantu mengembangkan potensi dan keterampilan warga binaan Lapas Tasikmalaya, sehingga ketika selesai menjalankan pidananya mampu mendapatkan pekerjaan ataupun berwirausaha.

Oleh karenanya, untuk tahun 2022 DPC Hipki Kota Tasikmalaya diminta oleh Lapas Kelas IIB Tasikmalaya sebagai instruktur dalam kegiatan kursus dan pelatihan tata rias rambut atau potongan rambut (barber shop). Itu diikuti 20 warga binaan Lapas Kelas IIB Tasikmalaya dengan waktu pelatihan kemandirian bersertifikat selama 21-31 Maret 2022.

Ketua DPC Hipki Kota Tasikmalaya Kepler Sianturi MA mengatakan, sebagai wadah lembaga kursus dan pelatihan (LKP) di Kota Tasikmalaya, pasti ingin terus membantu masyarakat dalam mempunyai keterampilan hidup untuk bekerja atau berwirausaha.

Oleh karenanya, ketika diajak kerja sama oleh Lapas Kelas IIB Tasikmalaya yang membina warga berbagai latar belakang untuk mahir barber shop.

Oleh karenanya, DPC Hipki Kota Tasikmalaya menyambut baik. Sehingga mengutus LKP Yuwita untuk memberikan pelatihan tata rias rambut kepada warga binaan Lapas Kelas IIB Tasikmalaya.

“Kerja sama Hipki dengan LP Kelas IIB Tasikmalaya agar bisa melatih warga binaan untuk mempunyai keterampilan atau kompetensi barber shop,” katanya kepada Radar, Selasa (22/3/2022).

Lalu, sambung Kepler, adanya kerja sama ini ada pengembangan kompetensi warga binaan agar semakin mandiri. Oleh karenanya, ketika warga binaan semakin terampil, nantinya diharapkan bisa mengembangkan lagi untuk bersosialisasi dengan masyarakat luas.

“Dengan begitu, ketika mereka selesai menjalani pidananya dapat membuka harapan baru untuk melanjutkan hidup. Tentunya dengan bekal mempunyai keahlian, bisa mencari pekerjaan ataupun buka usaha jasa potong rambut,” ujarnya.

Senada, Kepala Lapas Kelas IIB Tasikmalaya Davy Bartian menyampaikan, warga binaan berhak mendapatkan pendidikan dan pengembangan keterampilan hidup. Atas dasar itulah, pihaknya membuka peluang agar warga binaan mendapatkan pelatihan untuk mengarah kemandirian mendapatkan pekerjaan ataupun berwirausaha.

“Untuk kali ini, kita memberikan pelatihan barber shop sebanyak 20 warga binaan selama 10 hari. Untuk pelatihnya dari LKP Yuwita, sudah melakukan kerja sama dalam pembinaan kemandirian warga binaan,” katanya.

Kebanyakan warga binaan yang mengikuti pelatihan barber shop ini, tidak mengetahui secara khusus cara memotong rambut baik dan benar. Untuk itu, dengan kerja sama ini warga binaan mendapatkan pengetahuan baru.

“Agar pelatihan barber shop ini berhasil, saya pun meminta peserta bersungguh-sungguh agar mendapatkan kemampuan yang baik. Setelah selesai pun, akan mendapatkan sertifikat menjadi dasar keahliannya sehingga mempermudah mendapatkan pekerjaan atau wirausaha,” ujarnya.

Untuk itu, ia pun berharap, mudah-mudahan kegiatan ini bisa membawa manfaat dalam penunjang warga binaan. Tentunya dengan mengikuti pelatihan tersebut, dapat dimanfaatkan langsung untuk kepentingan pribadi dan keluarga.

“Setelah mereka menyelesaikan pidana sehingga mempunyai keterampilan khusus potong rambut. Nantinya dengan hasil itu dapat menunjang perekonomiannya,” katanya.

Sebelumnya, Lapas Kelas IIB Tasikmalaya telah melakukan hal yang sama yakni pengembangan kompetensi dasar untuk warga binaan seperti teknik perkayuan (mebeler), teknik las dasar, membuat sandal hotel, perbaikan elektronik, pertanian dengan hidroponik. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: