Ibu 12 Anak Tewas, Perutnya Ditembak, Dianggap Pahlawan oleh Masyarakat
Reporter:
usep saeffulloh|
Jumat 18-03-2022,06:00 WIB
Radartasik.com, Ibu 12 anak tewas ditembak. Jasadnya belum dievakuasi. Padahal dia sedang membantu temannya. Kini, dia dianggap sebagai pahlawan oleh masyarakat.
Ibu 12 anak itu bernama
Olga Semidyanova.
Ukraina menggelar upacara penghormatan baginya. Dia gugur di garis depan pertahanan melawan pasukan invasi
Rusia, Rabu (16/3/2022).
Prajurit medis itu tewas setelah perutnya dirobek peluru tentara
Rusia dalam pertempuran di
Donetsk, Kamis (3/3/2022) lalu. Sebagian besar anggota unitnya juga dilaporkan tewas hari itu.
Sampai saat ini tubuhnya masih tergeletak di medan perang. Ekstraksi tidak mungkin dilakukan lantaran pertempuran sengit masih berlangsung.
“Dia menyelamatkan para prajurit sampai akhir. Kami memiliki foto-foto dari tempat kematian – tetapi karena pertempuran sengit, kami masih tidak dapat menguburkan ibuku,” ujar salah satu putrinya, Julia, seperti dikutip The Sun.
Pemerintah
Ukraina memberi penghormatan kepada Olga yang mengorbankan nyawa bagi negara dan rekan-rekannya sesama prajurit.
“Dia terbunuh dalam konfrontasi dengan bajingan
Rusia. Meski tahu unitnya tidak akan selamat, dia mempertahankan tekadnya untuk melindungi negara sampai akhir. Dia pahlawan nasional. Dia pahlawan bagi saya," kata Anton Gerashcenko, seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri
Ukraina.
Olga sebelumnya telah dianugerahi gelar Ibu Pahlawan, penghargaan untuk ibu yang memiliki lebih dari lima anak.
Selain enam anaknya sendiri, Olga telah mengadopsi enam anak yatim piatu dari panti asuhan setempat.
Warga
Ukraina membanjiri media sosial dengan ucapan terima kasih dan penghormatan lainnya kepada Olga. Marina Ivanchenko mengatakan di Facebook: "Wanita
Ukraina ini benar-benar seorang pahlawan."
Chuk Towers menulis: “
Olga Semidyanova berjuang sampai akhir untuk negaranya. RIP pahlawan.” Dan Stewart Merritt berkata: "Pahlawan tidak mati."
Sementara itu, di kota Mariupol yang tengah dikepung
Rusia, para dokter dan perawat terus merawat pasien mereka di sebuah rumah sakit yang telah diduduki oleh pasukan
Rusia.
Mereka, pada dasarnya, disandera setelah pasukan
Rusia mengambil alih situs tersebut untuk digunakan sebagai posisi menembak untuk menargetkan pasukan
Ukraina.
Stewart Merritt berkata: "Pahlawan tidak mati."
Sementara itu, di kota Mariupol yang tengah dikepung Rusia, para dokter dan perawat terus merawat pasien mereka di sebuah rumah sakit yang telah diduduki oleh pasukan Rusia.
Mereka, pada dasarnya, disandera setelah pasukan
Rusia mengambil alih situs tersebut untuk digunakan sebagai posisi menembak untuk menargetkan pasukan
Ukraina.
(dil/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: