Wacana Penundaan Pemilu Muncul, Tensi Politik Nasional Memanas, Dikhawatirkan Pengaruhi Calon Investor IKN
Reporter:
usep saeffulloh|
Senin 14-03-2022,08:00 WIB
Radartasik.com, Tensi politik nasional akhir-akhir ini memanas seiring munculnya wacana penundaan Pemilu 2024. Terjadi silang pendapat. Ada yang pro, namun juga banyak yang kontra.
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (
DPD) RI
Sultan B Najamudin mengingatkan pemerintah bahwa konfrontasi dan dinamika politik nasional yang cenderung
memanas hari-hari ini dapat mempengaruhi keputusan bisnis calon
investor asing di Ibukota Negara (IKN) baru.
Menurutnya, wacana
penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden yang terus berlanjut dan telah menuai aksi demonstrasi penolakan dari kelompok buruh dan
civil society.
“Kami khawatir eskalasi politik nasional akan terus
memanas dan menyebabkan aksi demonstrasi dalam skala besar yang mengarah pada aksi
people power jika wacana politik ini terus dipaksakan oleh elit politik Nasional. Dan setiap dinamika politik tentu akan mempengaruhi iklim investasi di dalam negeri”, terang dia melalui keterangan resminya, Minggu (13/3/2022).
Menurutnya, calon
investor terutama
investor asing akan sangat berhati-hati dan selektif dalam melakukan keputusan bisnisnya pada saat suasana sosial politik di suatu negara sedang tidak kondusif. Stabilitas nasional adalah prasyarat yang harus diperhatikan oleh pemerintah jika ingin menarik lebih banyak
investor asing.
“Saat ini kita sudah mendapati fakta bahwa terjadi arus keluar dana asing dari dalam negeri (
capital outflow) dalam jumlah yang signifikan dan pembatalan investasi Softbank di
IKN. Ini adalah alarm bagi pemerintah untuk tidak ceroboh dalam memulai konfrontasi politik nasional dengan wacana politik yang ditentang oleh masyarakat,” tegas dia.
Dalam posisi
IKN yang belum jelas asal-usul sumber pembiayaannya, kata Sultan, pemerintah sebaiknya lebih mawas diri dan tidak tergoda untuk merusak
mood calon
investor dengan wacana
penundaan pemilu. Kita ingin pemerintah fokus dan pada agenda pembangunan
IKN tanpa harus risau dengan masa depan kepemimpinan politik nasional.
“Selain diakibatkan oleh situasi geopolitik global yang belum kondusif, pertimbangan
investor asing tentu akan memaksa pemerintah untuk berpikir ulang dalam membangun
IKN dengan mengandalkan investasi dari pihak
investor. Pemerintah harus mencari alternatif sumber pembiayaan
IKN dengan tanpa menggerus APBN yang masih selalu defisit”, tutupnya.
Ridwan Kamil Siapkan Oleh-Oleh Khusus
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menyiapkan oleh-oleh khusus untuk ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Dia datang memenuhi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkemah di titik nol
IKN Nusantara.
Dia mengaku telah membawa oleh-oleh berupa tanah dan air dari 27 kabupaten dan Kota di wilayah Jawa Barat.
Tanah dan air dari bumi Parahyangan itu nantinya akan disatukan bersama tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia di lokasi titik nol
IKN Nusantara, Penajam Paser Utara.
“Undangan Presiden sangat kami hormati. Kami membawa tanah dan air dari 27 kabupaten dan kota yang kami kumpulkan di Bandung,” ucap Kang Emil di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Minggu, 13 Maret 2022.
“Ini menyimbolkan, tanah dan air dari Jawa Barat akan bersatu dalam tanah Ibu Kota Nusantara,” sambung Kang Emil.
Kedatangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersamaan dengan Anggota DPR Dapil Kaltim Hetifah Sjaifudian.
Sebagai wakil rakyat Kaltim di Senayan, Hetifah menegaskan kehadiran para gubernur se-Indonesia menunjukkan dukungan penuh untuk
IKN baru di Kalimantan Timur.
“Ini bukti dukungan kita semua. Nanti terus dibantu ya Kang Emil, biar
IKN-nya cepat,” harap Hetifah.
Ridwan Kamil pun segera menimpali.
“Cepat juara dunia,” tandas Kang Emil. (jp/fin/fjr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: