Ponpes Ishlahul Ummah di Cieunteung, Tasikmalaya, Boarding Putri yang Unggul dalam Membangun Generasi Muslimah Cerdas dan Mandiri

Ponpes Ishlahul Ummah di Cieunteung, Tasikmalaya, Boarding Putri yang Unggul dalam Membangun Generasi Muslimah Cerdas dan Mandiri

Radartasik.com, TASIKPondok Pesantren (ponpes) merupakan lembaga pendidikan modern Islam, yang mana santri akan ikut tinggal bersama di asrama dan belajar di bawah bimbingan kyai/ustad/ustadzah. 


Pendidikan di ponpes tidak hanya berdasarkan kurikulum nasional saja, tetapi menganut nilai-nilai islam dengan kurikulum kepesantrenan. 

Gaya pendidikan tersebut dirasa cocok dan bagus bagi sebagian masyarakat khususnya muslim untuk menerapkan pendidikan agama islam sejak dini pada anak. 

Hal ini tidak terlepas dari negara Indonesia itu sendiri, yang merupakan negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia. 


Para santriwati Ponpes Ishlahul Ummah di Cieunteung, Kota Tasikmalaya saat belajar di lab komputer. Foto:Istimewa

Berdasarkan website Kementrian Agama, tercatat ada 26.973 Ponpes yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. 

Dari fakta tersebut, tidak aneh rasanya jika banyak kota di Indonesia dinamakan kota santri karena banyaknya jumlah pesantren yang ada di kota-kota tersebut.

Salah satu kota yang dijuluki sebagai kota santri adalah Kota Tasikmalaya, tercatat hampir 1.300 dengan 56.000 santri di kota ini. 

Bahkan, kita bisa menemukan Ponpes di setiap penjuru Kota Tasikmalaya. Salah satunya adalah Ponpes Ishlahul Ummah yang berlokasi sangat strategis di pusat kota, tepatnya berada di Jalan Cieunteung, Belakang Meubeul Sakura Nomor 80, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya

Akses transportasi untuk sampai ke pesantren pun tidak sulit, hal ini tentunya memudahkan dan dapat menjadi pertimbangan bagi calon santriwati yang tertarik "mondok" di pesantren ini.

Pesantren Ishlahul Ummah ini dipimpin KH Mohamad Rahman, BA.LLB. Ponpes ini sudah berdiri sejak tahun 2007. 

"Penggunaan nama Ishlahul Ummah tentunya memiliki filosofi serta tujuan mulia, Ishlahul memiliki arti Perbaikan dan Ummah yang berarti Umat," papar KH Mohamad Rahman, BA.LLB, Rabu (09/03/22).


Para santriwati Ponpes Ishlahul Ummah di Cieunteung, Kota Tasikmalaya saat belajar menghafal Al-Quran. Foto:Istimewa

Sesuai artinya, dengan berdirinya pesantren ini diharapkan dapat memperbaiki umat dan mencetak generasi Islam yang berkompeten. 

"Tak hanya itu, salah satu yang menjadi keunikan adalah pesantren ini hanya dikhususkan untuk santriwati saja," terang KH. Mohamad Rahman, BA.LLB.

Guru yang mengajar pun didominasi oleh perempuan, hanya ada sedikit guru laki-laki yang memang dikhususkan bagi yang sudah menikah. 

"Sehingga para orang tua tidak perlu khawatir jika ingin menitipkan anaknya untuk mondok di Ishlahul Ummah," beber KH Mohamad Rahman, BA.LLB.

Walaupun hanya santri perempuan, tambah KH Mohamad Rahman, BA.LLB, hal ini tidak menjadi halangan untuk mencetak santri-santri yang berprestasi. 

"Pesantren ini memiliki sejumlah prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik," tambah KH Mohamad Rahman, BA.LLB.

Beberapa prestasi yang diraih Ponpes Ishlahul Ummah diantaranya Juara 1 MHQ Juz Pentas PAI tahun 2021, Juara 1 Taekwondo Unsil Competition, Juara 4 OSN Bidang Biologi 2019, dan masih banyak prestasi lainnya.

Pada umumnya, kurikulum yang diajarkan di sekolah umum adalah kurikulum nasional, tetapi pada pondok pesantren cenderung memiliki 2 kurikulum yang berbeda.

"Yaitu kurikulum nasional dan kurikulum Kepesantrenan. Di Ishlahul Ummah sendiri, memiliki dua jenjang pendidikan yaitu SMP IT dan SMA IT dengan kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum Nasional dan Kepesantrenan," jelas KH Mohamad Rahman, BA.LLB.
 
Sekolah IT atau Islam Terpadu memang pada hakikatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah. 

Sesuai dengan ajaran yang diimplementasikan berdasarkan nilai-nilai Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

Tinggal di pondok pesantren memang butuh keberanian, kemandirian, dan kerelaan meninggalkan kebiasaan hidup bersama orang tua walaupun hanya sementara. 

Tidak heran, hal ini memunculkan stigma bahwa santri yang mondok di pesantren itu kuno karena jauh dari kehidupan modern. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu. 

"Pondok Pesantren Ishlahul Ummah memfasilitasi santriwatinya agar mereka bisa tetap belajar mengenal teknologi masa kini, mempelajari olahraga, dan keilmuan yang lainnya," katanya.

Bahkan bisa dikatakan, Pondok Pesantren Ishlahul Ummah mampu melahirkan santriwati yang berkarakter solehah, berani, mandiri, pintar, melek teknologi, dan yang paling utama adalah dekat dengan ajaran Islam.

Hal tersebut didukung pula dengan adanya 4 Program Unggulan:

1. Tahfizh Mutqin, Mencetak Generasi Qur'ani dengan mendidik para santriwati untuk senantiasa dekat dengan Al-Qur'an.

2. Bahasa Internasional, Program bahasa yang dimaksud adalah bahasa Arab dan Inggris yang dijadikan sebagai bahasa wajib dalam Berkomunikasi sehari-hari.

3. IT, Program IT dalam rangka menggunakan dan mengembangkan IT sesuai dengan kemampuan dan perkembangan zaman.

4. Keputrian, Program Pengembangan diri dalam menambah bekal dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehingga bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

Dengan adanya program tersebut, akan sangat membantu santriwati untuk terbiasa menjadi pribadi yang lebih unggul. 

"Seperti penerapan bahasa internasional dalam kegiatan sehari-hari, yakni penggunaan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab secara bergantian di hari-hari tertentu," ujar KH Mohamad Rahman, BA.LLB.

Hal tersebut dirasa penting dan berguna bagi masa depan santri, kebiasaan berbahasa asing juga dapat memperluas kualitas diri dalam bersosialisasi dan dunia kerja nantinya.

Pondok Pesantren ini juga mewadahi santriwatinya yang ingin mengasah kemampuan berbahasanya dalam 3 program yang berbeda. Yaitu Muhadhoroh, Muhadatsah, dan Ekskul English Club.

Sehingga santriwati bisa mengasah kemampuan berbahasanya tersebut dengan cepat tidak hanya mengandalkan pelajaran di kelas.

Ponpes ini memiliki visi Menjadi Sekolah Boarding Putri yang Unggul dalam Membangun Generasi Muslimah Cerdas dan Mandiri, dan 6 misi. Yaitu:

1. Membuat Lingkungan Pesantren sebagai Sarana Pendidikan Islam yang Sesuai dengan Ajaran Ahlus-Sunnah Wal Jama'ah.

2. Menyelenggarakan Pendidikan yang Profesional sehingga Melahirkan Generasi Muslimah Cerdas, Mandiri, dan Berkarakter.

3. Menciptakan Lulusan Muslimah Cerdas, serta Melek IT.

4. Menciptakan Kebiasaaan Menghafal Al-Qur'an serta Menerapkan Bahasa Arab dan Inggris di Lingkungan Pesantren.

5. Menciptakan Pembelajaran Islami, Aktif, dan Kreatif.

6. Membuat Lingkungan Belajar yang Kondusif untuk Menjadi Santriwati yang Santun dan Kaya akan Ilmu.

Ponpes ini memiliki:
1. Bangunan SMP IT dan SMA IT
2. Asrama Santriwati
3. Lapangan Basket dan Voli
4. Lab IPA
5. Lab Komputer
6. Perpustakaan
7. Aula
8. Masjid
9. Dining Room.

Sedangkan Ekstrakurikuler Wajib:
1. Muhadhoroh
2. Muhadatsah
3. Gerakan Pramuka

Ekstrakurikuler Pilihan:
1. Karya lmiah Remaja
2. Jurnalistik
3. Kaligrafi
4. Keputrian
5. Menggambar
6. Multimedia
7. Paskibra
8. Math Club
9. English Club
10. Angklung
11. Taekwondo
12. Pencak Silat
13. Bola Voli.

(rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: