Evaluasi Mekanisme Pencairan BST

Evaluasi Mekanisme Pencairan BST

radartasik.com, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Ciamis Yogi Permadi meminta bantuan santunan tunai (BST) pengganti BPNT yang dibagikan Kantor Pos harus dievaluasi. Pasalnya, metode pembagian tersebut hasil pantauan di lapangan memicu terjadinya kerumunan.


“Saya rasa harus dievaluasi semaksimal mungkin, karena menimbulkan kerumunan yang banyak bahkan berdesakan. Sedangkan posisi sekarang lagi puncaknya penyebaran omicron,” ujarnya kepada Radar, Selasa (8/3/2022).

Kata dia, pihaknya mengambil contoh pemebagian di desa saja oleh Kantor Pos jumlahnya rata-rata 400-600 orang  berkerumun dengan waktu yang bersamaan.

“Ini harus dievaluasi lebih mekanisme pembagiannya atau bisa saja kembalikan kepada semuala pembelianya ke e-waroeng yang tersebar di setiap desa, sehingga tidak terjadi kerumunan,” tegasnya.

Terpisah, Dekan Fisip Unigal Ciamis  Aan Anwar Sihabudin mengkritisi cara pembagian BST yang dianggap tidak siap dan kesannya seolah dipaksakan atau kejar target.

“Di mana teknis pembagian BST yang tidak jelas sepertinya pihak Kantor Pos belum siap dalam teknis pembagian BST akan menimbulkan kerumunan dan harus diatur dengan baik,” ujar dia, menjelaskan.

“Saya kira kalau tidak siap jangan dipaksakan apalagi sekarang sedang pandemi Covid-19, satu sisi sedang menekan penyebaran Covid 19. Sisi lain menimbulkan kerumunan yang berpotensi penyebab penyebaran Covid-19, teknis pembagiannya harus sesuai dengan penerapan protokol kesehatan,” ujar dia, menjelaskan.

“Pihaknya rasa untuk pembagian BST bisa langsung masuk ke rekening masing-masing penerima supaya tidak terjadi intervensi terhadap penerima. Saya kira penerima kan bisa bikin rekening sendiri sehingga tidak akan terjadi intervensi kepentingan,” paparnya. (isr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: