Evaluasi Mekanisme Pencairan BST
Reporter:
syindi|
Rabu 09-03-2022,21:40 WIB
radartasik.com, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Ciamis Yogi Permadi meminta bantuan
santunan tunai (BST) pengganti BPNT yang dibagikan Kantor Pos harus
dievaluasi. Pasalnya, metode pembagian tersebut hasil pantauan di
lapangan memicu terjadinya kerumunan.
“Saya rasa harus
dievaluasi semaksimal mungkin, karena menimbulkan kerumunan yang banyak
bahkan berdesakan. Sedangkan posisi sekarang lagi puncaknya penyebaran
omicron,” ujarnya kepada Radar, Selasa (8/3/2022).
Kata
dia, pihaknya mengambil contoh pemebagian di desa saja oleh Kantor Pos
jumlahnya rata-rata 400-600 orang berkerumun dengan waktu yang
bersamaan.
“Ini harus dievaluasi lebih mekanisme pembagiannya atau bisa
saja kembalikan kepada semuala pembelianya ke e-waroeng yang tersebar di
setiap desa, sehingga tidak terjadi kerumunan,” tegasnya.
Terpisah,
Dekan Fisip Unigal Ciamis Aan Anwar Sihabudin mengkritisi cara
pembagian
BST yang dianggap tidak siap dan kesannya seolah dipaksakan
atau kejar target.
“Di mana teknis pembagian
BST yang tidak jelas
sepertinya pihak Kantor Pos belum siap dalam teknis pembagian
BST akan
menimbulkan kerumunan dan harus diatur dengan baik,” ujar dia,
menjelaskan.
“Saya kira kalau tidak siap jangan dipaksakan
apalagi sekarang sedang pandemi Covid-19, satu sisi sedang menekan
penyebaran Covid 19. Sisi lain menimbulkan kerumunan yang berpotensi
penyebab penyebaran Covid-19, teknis pembagiannya harus sesuai dengan
penerapan protokol kesehatan,” ujar dia, menjelaskan.
“Pihaknya
rasa untuk pembagian
BST bisa langsung masuk ke rekening masing-masing
penerima supaya tidak terjadi intervensi terhadap penerima. Saya kira
penerima kan bisa bikin rekening sendiri sehingga tidak akan terjadi
intervensi kepentingan,” paparnya. (isr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: