Ayatollah Ali Khamenei: Rezim Mafia AS Ciptakan Krisis Ukraina
Radartasik.com, Iran berharap agar perang di Ukraina berakhir, tetapi yakin bahwa krisis tersebut berakar pada kebijakan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, kata Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
"Di Ukraina, kami mendukung penghentian perang," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Selasa (01/03/2022), menambahkan bahwa krisis dapat dikurangi hanya jika "akar penyebab" diketahui yang ia identifikasi sebagai kebijakan kekuatan Barat.
Khamenei mengatakan "rezim mafia" AS menciptakan banyak krisis di seluruh dunia, termasuk pembentukan ISIL (ISIS), dan campur tangan dalam urusan negara lain dengan memaksa perubahan rezim dan memasang politisi pro-Barat.
Ukraina telah menjadi korban kebijakan semacam itu dan telah terseret ke situasi saat ini, kata pemimpin tertinggi itu.
Dalam pidatonya selama satu jam tentang perang Ukraina, pemimpin tertinggi tidak menyebut Rusia sekali pun.
Khamenei mengatakan dua pelajaran harus dipetik dari krisis Ukraina oleh pemerintah dan orang-orang di seluruh dunia, bahwa Barat tidak dapat dipercaya dan bahwa dukungan rakyat adalah yang paling penting.
“Dukungan oleh pemerintah Barat untuk administrasi dan politisi yang telah dipasang oleh mereka adalah fatamorgana,” katanya, ia mengutip penarikan pasukan Barat pimpinan AS dari Afghanistan karena jatuh ke Taliban sebagai contoh.
Khamenei mengatakan rakyat adalah pendukung paling penting bagi pemerintah dan jika rakyat Ukraina sepenuhnya mendukung pemerintah mereka, mereka tidak akan berada di tempat seperti sekarang ini.
Reaksi Iran sebelumnya terhadap krisis Ukraina sejalan dengan sikap pemimpin tertinggi, terutama mengidentifikasi NATO yang dipimpin AS sebagai pelakunya.
Presiden Ebrahim Raisi pekan lalu adalah salah satu pemimpin dunia pertama yang berbicara dengan Vladimir Putin setelah dia memerintahkan invasi ke Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: