Penularan Masih Tinggi, PJJ Diperpanjang

Penularan Masih Tinggi, PJJ Diperpanjang

radartasik.comGARUT — Pemerintah Kabupaten Garut kembali memperpanjang pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di seluruh satuan pendidikan. Perpanjangan dilakukan karena masih tingginya kasus terkonfirmasi Covid-19.


Selain itu, perpanjangan PJJ dilakukan sebagai upaya dalam antisipasi penyebaran varian Omicron di lingkungan sekolah. Perpanjangan PJJ itu sesuai surat edaran (SE) yang dikeluarkan Bupati Garut H Rudy Gunawan. Dalam surat edaran tersebut, kegiatan PTM di satuan pendidikan dihentikan dari mulai 28 Februari sampai 13 Maret 2022.

Humas Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Garut Yeni Yunita menerangkan, aktivitas pembelajaran diubah dengan melakukan pembelajaran di rumah atau dilaksanakan secara dalam jaringan (daring). “Kalau kegiatan dan aktivitas pelayanan administrasi di satuan pendidikan atau instansi pendidikan lainnya dikerjakan di rumah dengan bentuk pelayanan yang disesuaikan,” ujar Yeni dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/2/2022).

Yeni menerangkan, penerbitan surat edaran bupati dilakukan berdasarkan hasil kajian pandemi Covid-19 di Kabupaten Garut. Di mana saat ini belum terjadinya penurunan jumlah kasus baru.

“Sekarang jumlah kasus baru paling tinggi itu tanggal 17 Februari 2022 yakni 269 kasus. Sekarang perharinya belum turun 50 persennya dari jumlah itu,” terangnya.

Selain jumlah kasus yang tinggi, kata dia, penularan terhadap anak usia kurang dari 20 tahun juga masih tinggi, yakni diangka 26,2 persen dari total konfirmasi sampai dengan tanggal 24 Februari 2022 sebanyak 2.733 kasus. “Hal lain yang menjadi pertimbangan, yaitu angka positif rate mengalami peningkatan menjadi 19,5 persen atau melampaui batas toleransi WHO maksimal 5 persen,” terangnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana memastikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan setelah adanya rekomendasi dari Satgas Covid-19. “Sekarang pembelajaran kita laksanakan dulu PJJ selama dua minggu, nanti setelah jumlah kasusnya menurun kita laksanakan lagi PTM,” terangnya.

Nurdin menerangkan, langkah ini dilakukan sebagai upaya dalam meminimalisir adanya penularan di lingkungan sekolah. “Selain menghentikan PTM, kita juga terus meningkatkan capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun,” paparnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: