Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mantan Pelawak yang Terjun ke Medan Perang
Reporter:
ocean|
Minggu 27-02-2022,14:00 WIB
Meski mantan
pelawak itu, dia menunjukkan aksi patriotiknya. Sebagai kepala negara, dia memilih terjun ke medan
perang bersama rakyat Ukraina.
Dalam sebuah gambar, dia tampak mengenakan rompi anti peluru sambil menenteng senjatan laras panjang. Dia berada di tengah-tengah prajurit.
Informasi terbaru yang diunggahnya pada Minggu (27/2/2022) adalah kedatangan bantuan persenjataan dari Jerman.
Dia juga mengunggah foto sedang bersama para prajurit Ukraina yang berada di Ibu Kota Kiev.
Tawaran untuk dievakuasi Amerika Serikat mentah-mentah ditolak. Dia memilih bertahan di Ukraina, meski dikabarkan menjadi target pembunuhan.
Tidak hanya itu, dia tetap bertahan di Istana Kepresidenan yang berada di Kiev bersama para menterinya.
Volodymyr Zelensky lahir pada 25 Januari 1978 di Kryvyy Rih, Ukraina dari orang tua yang merupakan Yahudi.
Meski sudah meninggalkan dunia hiburan, Zelensky masih kerap memunculkan pernyataan yang berbau humor.
Di tengah invasi Rusia yang kini hampir mencapai Kiev, pidato yang sampaikan masih dimbumbui perang.
Zelensku menyatakan, negaranya tidak ingin perang, baik
perang dingin,
perang panas maupun hibrida.
Gayanya yang suka bercanda mungkin tidak lepas dari lewat serial televisi populer ”Servant of the People” (Pelayan Rakyat).
Meski belum benar-benar membuat perubahan signifikan, Zelensky berhasil mengubah gaya kepresidenan negara pecahan Uni Soviet itu dengan berbagai kelakuan ”nyelenehnya” yang berbeda jauh dari sosok presiden selama ini.
Tak seperti presiden kebanyakan, saat pelantikannya pada 20 Mei lalu Zelensky datang ke gedung parlemen dengan berjalan kaki, bukan mobil mewah dan pengamanan ketat.
Politikus 41 tahun itu juga tak segan menghampiri warga di jalanan Ibu Kota Kiev, melayangkan toss kepada mereka hingga berswafoto.
Zelensky sempat menghampiri seorang kerabat dan mengecup keningnya.
Dalam pidatonya, Zelensky berhasil mengartikulasikan janjinya untuk menjadi seorang presiden yang merupakan ”pelayanan rakyat” bukan seseorang yang harus diagung-agungkan.
Ia meminta para pejabat Ukraina untuk memasang foto anak-anak dan keluarga mereka, bukan memajang foto wajahnya.
”Presiden itu bukan sebuah ikon, dia bukan idola. Pasang lah foto anak-anak Anda dan lihat foto-foto itu ketika Anda semua memutuskan kebijakan negara,” katanya seperti dikutip AFP. (yud/rc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: