Biden Perintahkan Pasukan Pergi ke Perbatasan Rusia
Reporter:
Achmad faisal|
Rabu 23-02-2022,12:20 WIB
Radartasik.com,
Presiden Joe Biden telah mengumumkan rencana untuk memindahkan beberapa pasukan Eropa dan AS ke Estonia, Latvia, dan Lithuania untuk memperkuat sayap timur laut NATO setelah Rusia secara resmi mengakui kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.
Biden mengumumkan manuver militer pada hari Selasa (22/02/2022) kemarin, saat ia memberikan pidato pedas yang menuduh
Rusia berusaha mengambil wilayah tetangganya dan mengumumkan sanksi baru.
Pentagon dilaporkan mengatakan 800 tentara akan dipindahkan ke wilayah Baltik dari Italia, sementara delapan jet F-35 akan dipindahkan ke Eropa Timur dari Jerman. Selain itu, 32 helikopter Apache akan dipindahkan ke Polandia dari Jerman dan Yunani.
Langkah itu dilakukan sehari setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan pengakuan
Rusia atas Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR) sebagai negara berdaulat dan menyarankan pasukan dapat dikirim untuk misi penjaga perdamaian di wilayah yang memisahkan diri.
Anggota parlemen
Rusia kemarin mengabulkan permintaan izin Putin untuk mengerahkan pasukan di luar negeri. Kiev dan UE mengklaim Moskow telah mengirim pasukannya ke wilayah tersebut.
“Dia membuat alasan untuk mengambil lebih banyak wilayah dengan paksa, menurut saya,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih.
"Jika kita mendengarkan pidatonya, saya tahu dia menyiapkan alasan untuk melangkah lebih jauh," tuturnya dikutip dari Russian Today.
Biden juga mengumumkan sanksi ekonomi terhadap Moskow, menyebut langkah Putin di Donbass sebagai awal invasi
Rusia ke Ukraina.
Biden menambahkan bahwa
AS tidak berniat memerangi
Rusia, tetapi dia menekankan bahwa Amerika dan sekutunya akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO.”
Pernyataan itu konsisten dengan pernyataan sebelumnya bahwa pasukan
AS tidak akan dikerahkan untuk memerangi
Rusia di Ukraina, yang bukan anggota NATO, tetapi presiden mengatakan sanksi tambahan akan dijatuhkan jika situasinya meningkat.
“Siapa dalam nama Tuhan yang menurut Putin memberinya hak untuk mendeklarasikan apa yang disebut negara baru di wilayah milik tetangganya?” tanya Biden.
“Ini adalah pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan menuntut tanggapan tegas dari komunitas internasional,” tegasnya. (sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: