Perajin Tahu di Kota Tasikmalaya Mulai Hari Ini Mogok Produksi, Dampak Harga Kedelai Melambung

Perajin Tahu di Kota Tasikmalaya Mulai Hari Ini Mogok Produksi, Dampak Harga Kedelai Melambung

Radartasik.com, KOTA TASIK — Ancaman mogok produksi yang dilakukan para perajin tahu dan tempe di Kota Tasikmalaya benar-benar direalisasikan.

Terbukti, mulai Senin (21/02/20222) ini para perajin tahun dan tempe di Kota Resik tersebut mulai menghentikan produksi makanan yang bahan baku utamanya dari kedelai tersebut. Menurut para perajin aksi mogok produksi tersebut akan mereka lakukan 2 hingga 3 hari berturut-turut.

"Karena harga kedelai naik tak terbendung, makanya kami melakukan aksi ini (mogok produksi,red). Sekarang ini harga kedelai di pasaran lebih dari Rp11.200 per kilogramnya," ujar H Imin Muslimin (43), perajin tahu asal Kampung Babakan Karangkawitan, Kelurahan Mangkubumi, Kecamatan Mangkubumi kepada radartasik.com, Senin (21/02/2022).

Imin pun mengaatakan bahwa aksi mogok produksi yang dilakukan para perajin tahu maupun tempe tersebut bertujuan untuk meminta pemerintah agar memberikan perhatian. Sehingga, harga jual kedelai bisa terkendali ataupun turun lagi ke angka Rp 9.500 per kilogram.

"Kita menunggu respon pemerintah agar bisa mengatasi hal ini, dan agar semua masyarakat mengetahui bahwa bahan baku tahu tempe saat ini sedang melonjak. Karena harga jualnya mau dinaikan gimana, mau harga tetap juga gimana," terang pria yang menjabat Sekretaris Himpunan Pedagang Tahu-Tempe (HPTT) Kota Tasikmalaya ini. 

Imin pun menegaskan, jika dari aksi mogok yang dilakukan para perajin tahu tempa ini tak kunjung juga ada solusi konkret dari pemerintah, maka para perajin akan menaikkan harga jual tahu dan tempe yang diproduksinya.  Saat ini harga tahu dijual Rp3.000 per 10 pisis.

"Solusinya kalau tetap tak bisa diatasi pemerintah maka harga jual tahu tempe akan kita naikkan 10-15 persen dari harga biasa. Tapi ukuran sih tetapnya, hanya harga saja yang dinaikkan," tegasnya.

Iman tetap di tengah kenaikan harga kedelai yang saat ini terjadi pemerintah bisa ikut membantu perajin kecil seperti dirinya. Pasalnya setiap belanja kedelai pihaknya selalu nombok.

"Kerugian dalam sebulan ini sejak harga kedelai naik sekitar Rp 15 juta," tandasnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: