Facebook Memasang Alat Anti Hoax Dalam Pemilihan Presiden Perancis

Facebook Memasang Alat Anti Hoax Dalam Pemilihan Presiden Perancis

Radartasik.com, Raksasa teknologi AS, Meta telah mengumumkan serangkaian inisiatif baru untuk memerangi "informasi yang salah" pada platform yang dimilikinya, termasuk Facebook, Instagram dan WhatsApp menjelang putaran pertama pemilihan presiden Prancis,

Inisiatif ini dimaksudkan untuk meningkatkan “literasi media” di Prancis dan mengajari orang untuk untuk menangani informasi online yang menyesatkan, kata perusahaan milik miliarder Mark Zuckerberg.

Pengguna WhatsApp khususnya dapat melaporkan pesan yang mereka anggap palsu kepada pengawas pilihan Meta, Agence France-Presse (AFP) salah satu media Perancis.

Kantor berita Prancis itu disebut Facebook telah menyediakan layanan pengecekan fakta di Prancis pada tahun 2017. Sejak itu cakupannya diperluas ke banyak negara Eropa lainnya, termasuk Yunani dan Siprus menjadi salah satu tambahan terbaru.

Menambahkan opsi pelaporan ke AFP melalui pesan populer adalah “langkah penting dalam memerangi informasi palsu,” kata Meta dikutip dari Russian Today.

Badan tersebut juga merilis tiga video pendidikan tentang bagaimana mengembangkan cara yang tepat untuk menanggapi informasi yang meragukan selama periode pemilihan.

Dua kampanye lainnya juga bersifat edukatif. Salah satunya melibatkan Loopsider, penyedia konten visual Prancis yang dibuat pada tahun 2018.
Menurut Meta, Loopsider akan mengajari pengikut mereka keterampilan yang sama seperti AFP.

Sementara itu sekolah jurnalisme AS, Institut Poynter dan lembaga penyiaran milik negara Prancis, France 24 akan bekerja sama untuk menawarkan kursus pelatihan 10 hari gratis tentang cara "menemukan teori konspirasi, penipuan, informasi palsu, dan bentuk manipulasi lainnya" yang beredar di internet.

Meta berharap tentang akan ada efek setelah mengetahui bagaimana program serupa bekerja di negara lain.

Raksasa teknologi AS itu mengatakan inisiatif itu adalah bagian dari upayanya yang lebih luas untuk menggunakan platformnya untuk melindungi pemilihan presiden Prancis yang akan berlangsung pada bulan April.

Presiden Prancis Emmanuel Macron sedang mengincar masa jabatan kedua dan saat ini memimpin dalam jajak pendapat.

Sementara politisi sayap kanan Marine Le Pen dan politisi kanan tengah Valerie Pecresse merupakan kandidat terkuat lainya. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: