Hindari Amuk Massa, Pembegal Anggota Polisi Memetakan Lokasi, Kasusnya Terus Dikembangkan
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Kamis 17-02-2022,11:00 WIB
Radartasik.com, Kasus pembegalan anggota polisi terus dikembangkan. Lima tersangka pelaku pembegalan sadis itu telah ditangkap. Mereka sebelumnya telah memetakan pembegalan tersebut.
Kabid Humas
Polda Metro Jaya Kombes Pol
Endra Zulpan mengatakan, para pelaku diduga sudah merencanakan dengan matang proses pembegalan. Mereka terlebih dahulu memetakan lokasi pencegahan agar terhindar dari amuk massa.
“Modus pelaku mereka tentukan lokasi yang dianggap sepi di jam-jam tertentu,” ujar
Endra Zulpan kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).
Endra Zulpan mengatakan, dalam setiap aksinya, komplotan
begal selalu berboncengan tiga. Satu pelaku mengendarai sepeda motor, sementara dua pelaku lainnya membawa celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Saat menemukan sasaran, para pelaku memepet motor korban. “Saat dibacok korban terjatuh dan para pelaku mengambil motor untuk diperjualbelikan,” ujar
Endra Zulpan.
Sebelumnya, nasib sial menimpa seorang anggota polisi, Aiptu ES, 41. Dia menjadi korban pembegalan di kawasan Jalan Raya Kranggan, Jatisampurna, Bekasi pada Selasa (15/2/2022) dini hari.
Peristiwa ini sempat viral di media sosial usai diunggah oleh akun Instagram @forumwartawanpolri. Disebutkan dalam unggahan tersebut bahwa korban adalah anggota Brimob yang hendak pulang kerja dari daerah Pondok Gede.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Alexander Yurikho membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Betul (anggota
polisi dibegal),” kata dia saat dihubungi, Selasa (15/2/2022).
Ditolong Anggota Linmas
Rasa saling tolong menolong di masyarakat masih tinggi. Seorang anggota Linmas menjadi orang pertama yang menolong Aipda ES, korban pembegalan dan pembacokan.
Sarwono, anggota Linmas itu sehari-hari bertugas di Kelurahan Jatiraden, Bekasi. Dia mengaku menjadi orang pertama menolong Aipda ES yang menahan sakit akibat dibacok pelaku.
Sarwono mengatakan awalnya dia tengah patroli wilayah di sekitar lokasi kejadian. Selanjutnya, Sarwono mendengar suara orang minta tolong.
Sarwono kemudian melihat korban duduk bersandar ke tembok bangunan di pinggir Jalan Raya Kranggan. Kondisinya bersimbah darah.
"Itu mobil pada lewat enggak ada yang menolong karena mungkin jam dua malam," kata Sarwono saat dikonfirmasi.
Sarwono langsung bergegas menolong korban sekaligus menghubungi Ketua RT setempat.
Pria berusia 52 tahun itu mengatakan darah korban terus bercucuran saat ditolong.
"Tadinya mau dibawa pakai motor karena enggak bisa karena dia sudah lemas. Enggak begitu lama, Pak RT menelepon Kapolsek Jatisampurna," ujar Sarwono.
Korban pun langsung dibawa pihak kepolisian ke rumah sakit. Adapun korban tidak memakai baju dinas kepolisian saat dibegal.
Menurut Sarwono, lokasi kejadian tersebut memang kerap terjadi aksi
begal dan jambret.
"Kalau daerah itu sering, sih, itu kejadian karena jalannya gelap itu. Saya dengar sering ada
begal juga," ujar Sarwono.
Sebelumnya, peristiwa nahas itu terjadi pada pukul 02.15 WIB. Kejadian bermula saat korban dalam perjalanan pulang usai bekerja. Saat tiba di Jalan Raya Ujung Aspal, korban curiga ada tiga orang berboncengan sepeda motor mengikutinya.
Saat tiba di Jalan Raya Kranggan, korban dipepet dan langsung dibacok oleh pelaku menggunakan celurit.
"Korban jatuh dari motornya. Setelah jatuh, para pelaku masih menyerang korban menggunakan senjata tajam," kata Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing dalam keterangan tertulis.
"Korban berusaha menangkis menggunakan tangan kiri sehingga tangan kiri korban mengalami luka bacok," sambung Erna.
Aipda ES pun tak berdaya. Para pelaku langsung membawa kabur motor korban. (jp/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: