Pemkot Banjar Akan Laksanakan Program Kerja Meski Tanpa Anggaran

Pemkot Banjar Akan Laksanakan Program Kerja Meski Tanpa Anggaran

radartasik.com, BANJAR — Dampak pandemi Covid-19 di Kota Banjar hingga kini masih dirasakan. Betapa tidak, hal itu membuat seluruh kepala daerah kebingungan, lantaran anggaran yang dikeluarkan tidak sedikit untuk penanganan.


Wali Kota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih mengatakan pandemi Covid-19 sangat terasa sekali dampaknya. Perekonomian terpukul, kebijakan atau program pemerintah yang sudah direncanakan tertunda.

“Kita dapat beban yang sangat luar biasa, sampai anggaran devisit,” kata Wali Kota Banjar kepada wartawan, Senin (14/2/2022) saat rapat forum konsultasi publik rancangan awal (RKPD) 2023 di Aula Gunungsangkur Setda Kota Banjar.

Ade Uu Sukaesih menyebut bukan hanya Kota Banjar yang terdampak pandemi. Seluruh kepala daerah lainnya juga harus memikirkan anggaran untuk penanganan Covid-19.

Terlebih di tengah jalan harus menanggung beban anggaran penanganan Covid-19 yang sampai saat ini belum selesai hingga jadi beban.

“Meski anggaran devisit, DAU dikurangi, kita harus tetap melaksanakan program kerja yang ada, walaupun tanpa anggaran sekalipun,” ujarnya.

Ade Uu Sukaesih mengungkapkan selama dua tahun ini Pemkot Banjar fokus menangani Covid-19. Dengan demikian, target program yang sebelumnya sudah direncanakan tidak bisa dilaksanakan.

Wali Kota Banjar berharap tahun depan kebijakan atau program yang telah direncanakan bisa tercapai dan pandemi Covid-19 bisa jadi endemi.

Ketua Komisi III DPRD Kota Banjar Gun Gun Gunawan SUd menuturkan rancangan RKPD tidak hanya sekadar formalitas, akan tetapi harus di implementasikan.

“Hal ini sangat penting. Jangan sampai OPD membuat program tidak selaras dengan visi misi Pemerintah Kota Banjar,” ujarnya.

Maka dalam rancangan awal ini harus benar-benar dicerna setiap masukan agar nanti bisa tercapai. Meski saat ini diketahui anggaran Kota Banjar sedang devisit.

Ketua PMII Cabang Kota Banjar Awwal Muzaki menambahkan pemuda sebagai penerus pemimpin selanjutnya, harus bisa diakomodir. Pemerintah pun harus hadir dan ramah.

“Kami pemuda sebagai penerus harus dilibatkan, kepedulian terhadap kepemudaan juga perlu ditingkatkan,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya meminta pemerintah juga harus peduli terhadap penyandang disabilitas. Salah satunya memenuhi hak-hak mereka.

Bukan hanya sekadar memberikan bantuan begitu saja tanpa ada tindak lanjut. Sarana dan prasarana penunjang juga harus dipenuhi oleh pemerintah. Terutama sarana ramah disabilitas. (Anto Sugiarto/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: