Rusia Kecam Propaganda Perang AS dan Inggris

Rusia Kecam Propaganda Perang AS dan Inggris

Radartasik.com, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengecam AS dan Inggris karena saat ini terlibat dalam propaganda perang illegal yang dilarang oleh Kovenan Internasional PBB tentang Hak Sipil dan Politik.

Menulis di saluran Telegramnya, Zakharova menuduh Barat melanggar perjanjian yang ditandatangani di New York pada tahun 1966 dan mengamanatkan sanksi terhadap negara-negara yang menghasut perang dan kebencian.

“Apa yang kita lihat sekarang adalah propaganda perang dalam bentuknya yang paling murni,” kata Zakharova dikutip dari Russian Today.

Zakharova  menuduh London dan Washington memprovokasi timbulnya kekerasan dengan memasok senjata ke Ukraina ditambah mengirimkan instruktur dan mengadakan latihan militer.

AS dan Inggris telah mengeluarkan alat dari simpanan mereka selama setengah abad. Sekarang mereka mendukung histeria terkontrol melalui CNN, Bloomberg, dan tabloid Inggris, sehingga mempengaruhi opini publik di negara mereka,” lanjutnya.

Menurut Zakharova, perjanjian itu ditandatangani selama puncak Perang Dingin sebagai sarana untuk menghindari kemungkinan konflik serius. Menurutnya, baik Uni Soviet maupun Rusia telah meninggalkan praktik propaganda perang, tetapi Inggris dan AS belum melakukanya.

Dalam beberapa bulan terakhir AS menuduh Rusia menempatkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina, beberapa orang percaya ini adalah tanda serangan militer yang akan datang.

Klaim ini telah berulang kali dibantah oleh Kremlin, dan juga telah disepelekan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Akhir pekan ini, AS dan puluhan negara lain mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengevakuasi para diplomatnya dari Kiev.

Sedangkan pihak berwenang Ukraina telah mengutuk langkah ini dan terus mendesak warga untuk tidak panik. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: