Wagub Jabar Minta Proyek Tol Getaci Jangan Diganggu Mafia Tanah

Wagub Jabar Minta Proyek Tol Getaci Jangan Diganggu Mafia Tanah

radartasik.com, GARUT — Pembebasan lahan proyek Jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) akan dimulai Maret 2022.

Terkait rencana itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan pembebasan lahan proyek Jalan Tol Getaci jangan sampai ada permainan atau mafia tanah yang mengakibatkan harga menjadi mahal.

Wakil gubernur asal Kabupaten Tasikmalaya ini menjelaskan proyek Tol Getaci estimasi selesai untuk tahap pertama Gedebage-Garut Utara pada 2024.

Menurut dia, exit tol akan didirikan di beberapa titik. Sedangkan tahap selanjutnya akan dibangun dari Garut ke Tasikmalaya sampai Pangandaran dan Cilacap.

Proyek Jalan Tol Getaci ini untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat, khususnya wilayah selatan Jawa Barat.

”Perekonomian pasti akan meningkat karena adanya kemudahan akses dengan jarak tempuh lebih singkat,” kata wagub dalam keterangannya, Sabtu (12/2/2022).

Uu menilai salah satu yang menjadi penghambat setiap ada proyek pemerintahan adalah masalah pembebasan lahan.

Untuk itu, pemerintah daerah setempat diharapkan turut membantu agar sosialisasi mengenai rencana proyek Jalan Tol Getaci dapat disampaikan ke masyarakat.

”Sosialisasi harus lebih awal dan yang tak kalah pentingnya adalah masalah teknis tentang pembebasan tanah,” ujarnya.

Wagub mengatakan jika warga ada lahannya yang terkena proyek pemerintah, maka akan diganti sesuai dengan harga yang berlaku, berdasarkan nilai aprrasial yang ditetapkan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Jadi, masyarakat harus melepaskan lahannya dengan harga wajar demi sukses proyek nasional. Jangan ada gangguan yang menghambat prosesnya.

Masalah harga lahan, menurut dia, memiliki ketentuan dan aturan. Jangan sampai masyarakat termakan isu negatif dengan menjual lahan dengan harga tidak wajar.

Contohnya, tanah satu hektare asalnya milik 20 orang. Karena teu kuat hoyong artos tipayun, tanah akhirnya dijual kepada makelar. Sehingga, tanah ini dimiliki satu orang.

Satu orang tersebut orang yang bonafide. Banyak duitnya. Kadang yang seperti ini sulit akhirnya lahan sulit dibebaskan oleh pemerintah.

”Jadi, saya minta kepada masyarakat Tasik, Garut, Bandung untuk tidak menjual tanahnya ke makelar sebelum ada transaksi dengan kami supaya tidak berabe di saat yang akan datang,” kata dia.

Uu menambahkan warga yang sudah dapat ganti rugi pembebasan lahan harus memanfaatkan uang tersebut untuk hal-hal positif.

”Kami menyarankan agar uangnya dipakai beli tanah lagi untuk investasi atau usaha jika sudah mantap. Tidak tertutup kemungkinan nanti akan ada bimbingan, akan ada penyuluhan supaya uang itu bermanfaat,” janji wagub.

Untuk masyarakat setempat yang mendukung dan proaktif untuk pembebasan lahan, Uu berjanji akan memprioritaskan warga setempat membuka usaha di rest area.

”Setiap daerah mempunyai kuliner dan kerajinan yang berbeda yang tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas dia. (je)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: