Verratti Mengaku Ancelotti Pernah Mengancamnya Menjadi Penghuni Bangku Cadangan di PSG

Verratti Mengaku Ancelotti Pernah Mengancamnya Menjadi Penghuni Bangku Cadangan di PSG

Radartasik.com, Bintang Italia Marco Verratti mengungkapkan mengapa Carlo Ancelotti mengancam akan menempatkannya di bangku cadangan PSG dan membahas perubahan mainya di bawah Mauricio Pochettino.

Mantan bintang Pescara ini dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia dan menjadi salah satu pemain paling berpengalaman di ruang ganti PSG setelah pindah ke Prancis pada 2012, bahkan sebelum ia melakukan debut di Serie A.

Verratti memiliki banyak pengagum, termasuk bos Manchester City Pep Guardiola yang mengatakan dia jatuh cinta  dengan Verratti setelah pertemuan Liga Champions antara raksasa Ligue 1 dan PSG pada September 2021.

Dalam pertandingan itu, Pochettino memainkan Verratti sebagai seorang pengatur bola.

Veratti mengungkapkan rasanya bermain dalam peran itu: “Dalam posisi ini, Anda selalu berada di bawah tekanan, penting untuk mengetahui bagaimana mengelola bola untuk mengendalikan permainan.”  kata Verratti kepada L'Equipe.

Ia menambahkan, “Semakin banyak Anda menguasai bola, semakin sedikit bahaya yang Anda hadapi dan semakin banyak bahaya yang dapat Anda ciptakan untuk lawan Anda. Setelah itu, ada tim yang berbeda dan cara berbeda untuk memahami posisi ini.”

Ketikan ditanya siapa sosok inspirasinya diposisi itu, apakah Andrea Pirlo, Thiago Motta, atau Sergio Busquets?

“Semua pemain ini sangat cerdas. Busquets masih salah satu yang terbaik di posisinya,” aku pemain berusia 29 tahun itu.

“Ketika mendapat tekanan, dia tetap tenang dan memberikan ketenangan bagi tim. Bermain di samping seseorang seperti Thiago Motta sungguh luar biasa. Mereka adalah pemain yang tidak ada dalam statistik tetapi mereka membuat semua rekan tim mereka merasa baik di lapangan.” Tuturnya.

Para pemain ini selalu tahu bagaimana memposisikan diri, sangat cerdas. Verratti tidak terkejut bahwa Thiago telah menjadi pelatih. Karena Motta sudah menjadi pelatih ketika masih berada di lapangan.

“Saya merasa nyaman, begitulah cara saya melihat sepak bola. Saya tidak pernah ingin menendang bola hanya untuk membuangnya, tidak tahu ke mana bola itu pergi.” Terangnya.

Verratti merasa jika ia dapat menarik dua atau tiga pemain lawan berarti membebaskan satu atau dua rekan satu tim. Ia selalu ingin membuat aksi. Walaupun ia tahu terkadang itu berbahaya.

“Kehilangan bola di area ini bisa membuat tim lawan mencetak gol. Tapi kamu harus bertanggung jawab. Jika kami ada di sini, itu karena kami memiliki bakat, kualitas yang tidak dimiliki orang lain. Ini selalu menjadi cara saya bermain dan saya tidak akan pernah mengubahnya. Bahkan jika kami kebobolan gol setelah kehilangan bola.” Jelasnya.

Namun, tidak semua pelatih menghargai ketika Verratti mengambil risiko semacam Itu, terutama berlaku untuk Carlo Ancelotti.

Pada tahun 2012, Ancelotti  bahkan mengancam akan mengirim Verratti ke bangku cadangan setelah pertandingan Liga Champions melawan Porto.

Dia mengatakan kepada saya: 'Marco, tolong, ketika Anda terpojok, tutup mata dan tembak bola sejauh mungkin. Kemudian dia berkata kepada saya: “Oke, Marco, lakukan apa yang Anda inginkan karena saya tahu itu permainan Anda. Entah saya meninggalkan Anda di bangku cadangan karena Anda tidak akan pernah berubah.”

“Saya senang dengan cara saya melihat sepak bola sebagai olahraga kolektif,” lanjut pemain internasional Italia itu.

“Saya tidak peduli siapa yang mencetak gol. Kami bisa menang bersama dan masing-masing dari kami harus melakukan bagiannya untuk mencapainya. Kontribusi saya adalah membuat tim bermain dengan baik, memberi mereka ketenangan pikiran, melakukan upaya untuk rekan satu tim saya dan mengalirkan bola.” Pungkas Veratti dikutip dari Football Italia. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: