Ruas Jalan Tol Getaci: Jawa Barat Kebagian 169,09 Kilometer, Sedangkan Jawa Tengah 37,56 Kilometer

Ruas Jalan Tol Getaci: Jawa Barat Kebagian 169,09 Kilometer, Sedangkan Jawa Tengah 37,56 Kilometer

Radartasik.com, TASIK — Jalur selatan Jawa diproyeksikan dapat mengimbangi jalur utara Jawa. Salah satu upaya yaitu pemerintah membangun jalan tol yang akan menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah.


Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) yang disiapkan untuk membuka peluang baru peningkatan kegiatan ekonomi di koridor selatan, Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah itu memiliki panjang 206,65 kilometer.

“Untuk Provinsi Jawa Barat akan dilintasi ruas jalan 169,09 kilometer sedang Provinsi Jawa Tengah sepanjang 37,56 kilometer,” demikian dilansir dari Youtube Official Jasa Marga.

Diharapkan adanya Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap itu mampu meningkatkan distribusi orang, barang dan jasa di selatan Jawa tersebut.

Sebelumnya, jalur selatan Jawa ”hanya” ramai saat musim mudik dan arus balik Lebaran atau libur panjang. Namun seiring dibangun dan dibukanya Jalan Tol Cipali, lalu lintas di musim mudik Lebaran juga tidak seramai sebelumnya. 
Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dibangun oleh konsorsium. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekerja sama dengan perusahaan swasta.

Di konsorsium itu terdiri dari PT Jasa Marga  Persero Tbk yang bermitra dengan PT Daya Mulya Turangga, Gama Grup, PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya Persero Tbk, PT PP Persero Tbk dan PT Wijaya Karya Persero Tbk.

Jalan Tol Getaci dibangun dimulai Gedebage junction lalu akan melewati Majalaya, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar Pangandaran sampai ke Wilayah Cilacap Jawa Tengah.

Wakil Bupati Tasikmalaya Ajak Semua Pihak Membantu Menyukseskan Tol Getaci

Wakil Bupati Tasikmalaya H Cecep Nurul Yakin meminta masyarakat Kabupaten Tasikmalaya mendukung sepenuhnya pembangunan Jalan Tol  Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Apalagi akan adanya exit tol di Kecamatan Singaparna

"Katanya untuk pemenang lelang sudah ada saat ini, katanya konsorsium," katanya kepada wartawan saat menghadapi acara Hari Pers Nasional (HPN) di Gedung Bupati Tasikmalaya Senin (7/2/2022).

Selain dukungan dari masyarakat, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga sudah meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk segera merealisasikan program-program yang sudah direncanakan sesuai kalender. 

"Karena sebenarnya pembangunan ini ujungnya akan menggerakkan ekonomi rakyat, dan menghadirkan kesehatan rakyat. Maka saya mohon doa dan dukungan masyarakat agar bisa terbangunnya Tol Getaci ini," ujar H Cecep Nurul Yakin.

Salah satu bentuk dukungan masyarakat, kata H Cecep Nurul Yakin, yaitu ikut menyukseskan berbagai program pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat serta Kabupaten Tasikmalaya. Terlebih pembangunan Jalan Tol Getaci masuk dalam Kawasan Strategis Nasional. “Makanya mohon dukungan dan doa masyarakat," pinta H Cecep Nurul Yakin.

Saat ditanya mengenai, lokasi exit Tol Getaci tetap di Kecamatan Singaparna, H Cecep Nurul Yakin mengaku belum sepenuhnya mengetahui, karena permasalahan itu sepenuhnya kewenangannya ada di pemerintah pusat.

 "Itu terserah pusat. Pada prinsipnya kami 'berat' ada exit tol di Kabupaten Tasikmalaya, karena akan berimplikasi dengan banyak hal. Tentunya akan ada pertumbuhan di wilayah exit tol, tentunya akan ada beririsan dengan RTRW dan RDTR Kabupaten Tasikmalaya," ujar H Cecep Nurul Yakin.

Tentunya, dengan adanya tol itu, juga akan mengubah berbagai kondisi, seperti lahan basah akan menjadi tempat bangunan, begitu pun lainnya. 
"Untuk itu harus kita yang menyesuaikan, di mana-mana undang-undang yang di bawah akan menyesuaikan yang diatas," kata politisi senior PPP ini.

Saat ini, pihak Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus mempersiapkan masyarakat yang ada di lokasi pembangunan tol termasuk exit tol. Apalagi akan adanya crowded transportasi dengan lalu-lalangnya kendaraan besar. 
"Intinya mohon dukungan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya," kata dia.

RTRW Jawa Barat Masih Digodok

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Hj Neng Madinah Ruhiat, sebelumnya, mengatakan saat ini Jabar selatan ini memiliki proyek nasional yakni pembangunan jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). 

“Proyek Jabar Selatan, karena kemarin masa pandemi, banyak proyek seperti jalan tol ini terhenti. Namun sekarang mulai lagi untuk pembebasan lahan (Tol Cigatas)," kata Hj Neng Madinah Ruhiat kepada radartasik.com di Kantor DPC PPP Jumat (4/2/2022) sore.

Hal itu juga saat ini terus dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat terkait Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang saat ini sedang digodok di DPRD Provinsi Jawa Barat

"Sebab nantinya, akan dipetakan wilayah yang diproyeksikan memiliki potensi-potensi besar dalam sejumlah sektor, mulai dari industri, perdagangan, perikanan hingga pertanian," ungkap politisi PPP itu.

Menurut Hj Neng Madinah Ruhiat, dalam pembahasan revisi RTRW Jawa Barat, ada beberapa pengelompokan-pengelompokan wilayah yang disesuaikan dengan Kawasan Strategis Nasional (KSN). 

"Mengapa harus disesuaikan dengan KSN, hal tersebut agar klop rencana pengembangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan nasional, juga dengan pemerintah kabupaten/kota. Hal ini dicontohkan, seperti pengelompokan kawasan Bandung Raya, Pantura, Jabotabek, Sukabumi, Priangan Timur termasuk Cirebon-Indramayu," ujarnya.

Menurut Hj Neng Madinah Ruhiat, dalam KSN, untuk Tasikmalaya memiliki potensi dalam bidang sektor pertanian. Sementara wilayah Karawang dan Purwakarta tetap menjadi wilayah industri agar terakses ke Jakarta dan ke Cirebon yang menjadi kawasan pelabuhan, sehingga tidak terfokus ke Tanjung Priok, karena mengembalikan kembali fungsi pelabuhan di Cirebon. 

"Proyek Jabar Selatan, selain tol Cigatas juga diprioritaskan dibukanya Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Sawuan)," jelas Hj Neng Madinah Ruhiat.

Melihat itu, dengan adanya akses Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, kata Hj Neng Madinah Ruhiat, mempermudah mobilitas masyarakat, barang jasa, sehingga harus mendapatkan respons oleh pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Tasikmalaya dan semua pihak. 

"Tentunya Kabupaten Tasikmalaya juga melakukan berbagai persiapan, agar dengan adanya akses jalan tol itu betul-betul bisa dijadikan sebuah peluang, baik usaha masyarakat, maupun pendapatan asli daerah kabupaten," kata Hj Neng Madinah Ruhiat. 


Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf pun telah memastikan bahwa exit tol akan tetap berada di Jalan Sewaka, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

“Tetap di situ exit tolnya di Sewaka. Di dekat Jalur Mangin juga ada nanti exit tol, bergabung dengan Singaparna,” ujar Muhammad Yusuf beberapa waktu lalu.

Jika tol jadi, menurut Muhammad Yusuf, maka investasi ke Kota Tasikmalaya akan terus bertambah. Dampaknya akan membuat pertumbuhan ekonomi semakin baik.

“Walaupun kepemimpinan saya akan berakhir di akhir tahun 2022 ini, tetapi silakan nanti yang melanjutkan pembangunan tol trase Kota Tasikmalaya ini Pak Plt. Yang penting jalan tol harus selesai dan sukses terbangun,” tutur Muhammad Yusuf.

Muhammad Yusuf menceritakan usulan exit tol itu dia perjuangkan beberapa tahun lalu saat masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Tasikmalaya yang disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Informasi terakhir kemarin tol ini baru sampai Banyuresmi. Sekarang katanya dianulir lagi mau sampai Tasikmalaya. Karena relatif arus lalu lintas dari Tasikmalaya ke Cilacap masih lancar. Jadi diharapkan sampai Tasikmalaya,” ujarnya.

Muhammad Yusuf mengungkapkan Kota Tasikmalaya benar-benar butuh Tol Getaci. “Dan saya berharap itu beres duluan dari Tasikmalaya ke Bandung, bukan dari Bandung ke Tasikmalaya,” katanya.

Jika tol trase Kota Tasikmalaya tuntas terbangun, menurut Muhammad Yusuf, maka pengangguran akan turun dan kemungkinan juga angka kemiskinan akan turun.

“Karena nanti banyak investasi yang turun ke Kota Tasikmalaya serta banyak lapangan pekerjaan baru,” tuturnya. (ujang nandar / rezza rizaldi / radartasik.com)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: