Corona Bisa Jadi Penyebab Penyakit Anjing Misterius di Inggris
Radartasik.com, Penyakit misterius yang menjangkiti anjing di seluruh Inggris dalam beberapa pekan terakhir dapat disebabkan oleh Canine Enteric Coronavirus (CEC), kata seorang pakar hewan kepada surat kabar The Mirror.
Kasus pertama dilaporkan di garis pantai Yorkshire, di mana seekor anjing jatuh sakit setelah diajak jalan-jalan. Penyakit ini menimbulkan gejala seperti lesu, diare, dan sering muntah.
Profesor Alan Radford, seorang ahli informatika kesehatan hewan di University of Liverpool, telah mempelajari data tersebut dan mengatakan kepada media Inggris bahwa virus corona mungkin menjadi penyebab di balik wabah tersebut.
Radford mencatat bahwa penyelidikan masih berlangsung, dan belum ada bukti konklusif.
Dia kemudian menghilangkan ketakutan dengan mengatakan meskipun namanya terdengar tidak menyenangkan, virus itu tidak ada hubungannya dengan Covid 19 dan tidak menimbulkan ancaman bagi manusia.
Para peneliti dari Jaringan Pengawasan Hewan Kecil Universitas Liverpool menyimpulkan bahwa “tingkat penyakit secara statistik lebih tinggi [di wilayah itu] daripada yang kami harapkan selama tiga minggu, oleh karena itu kami dapat menyebutnya sebagai wabah Yorkshire.”
Diperkirakan bahwa sebagian besar infeksi terjadi di lokasi seperti pantai. Namun, Presiden British Veterinary Association (BVA) Justine Shotton mengatakan kepada BBC 4 bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan langsung antara penyakit dan anjing-anjing yang mengunjungi pantai.
Selain itu juga ada laporan dari dokter hewan di daerah yang sangat jauh ke pedalaman, dan mereka juga melihat peningkatan kasus semacam ini pada anjing yang belum pernah ke pantai.
Pemilik hewan peliharaan disarankan untuk menghubungi praktik dokter hewan mereka untuk meminta nasihat jika mereka mencurigai gejala pada hewan pendamping mereka. Anjing yang terinfeksi harus dijauhkan dari yang sehat sampai mereka sembuh total.
Dikutip dari Russian Today, kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya, dan sebagian besar tidak menimbulkan ancaman bagi kehidupan anjing.Namun, setidaknya satu anjing dilaporkan menyerah pada wabah tersebut. (sal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: