Tanggapi Komentar Joe Biden, China Unjuk Kekuatan di Dekat Taiwan

Tanggapi Komentar Joe Biden, China Unjuk Kekuatan di Dekat Taiwan

Radartasik, China mengatakan pihaknya mengerahkan pesawat tempur dan kapal perang di dekat Taiwan sebagai unjuk kekuatan setelah Joe Biden Presiden AS bersumpah untuk mempertahankan pulau itu.

Beijing telah melakukan patroli keamanan kesiapan tempur gabungan yang melibatkan banyak layanan dan senjata di perairan dan wilayah udara di sekitar Pulau Taiwan, kata Kolonel Senior Shi Yi, juru bicara Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Shi menambahkan bahwa manuver itu merupakan tanggapan terhadap AS dan pasukan kemerdekaan Taiwan. Juru bicara itu juga berpendapat bahwa dukungan Washington untuk otoritas Taipei akan menempatkan Taiwan dalam situasi berbahaya dan membawa konsekuensi serius.

Beijing menganggap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, sebagai bagian dari wilayahnya. Shi mengatakan PLA sedang berlatih untuk  menggagalkan campur tangan kekuatan eksternal dan upaya pemisahan diri Taipei.

Sebelumnya Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan  30 pesawat tempur China terbang dekat pulau itu pada hari yang sama ketika delegasi AS yang dipimpin oleh Senator Tammy Duckworth tiba di Taipei.

BACA JUGA:China Peringatkan AS Soal Taiwan

Sementara itu, surat kabar yang dikelola pemerintah China, Global Times, melaporkan bahwa pesawat itu melatih “perampasan superioritas udara dan serangan udara dalam simulasi reunifikasi demi kekuatan.”

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mengatakan Taipei mencari kerja sama yang lebih erat dengan Washington dalam masalah keamanan.

Dia menambahkan bahwa Pentagon "secara proaktif" merencanakan kemitraan antara Garda Nasional AS dan pasukan pertahanan Taiwan.

AS dan China telah saling menuduh memicu ketegangan militer di sekitar Taiwan dan di wilayah Laut China Selatan yang lebih luas. Presiden Joe Biden berjanji pekan lalu bahwa negaranya akan membela Taiwan jika Beijing menyerang pulau itu.

Wang Wenbin Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menanggapi dengan memperingatkan dukungan Washington untuk Taiwan akan memiliki "konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki."

Taiwan telah dikendalikan oleh pemerintahnya sendiri setelah pasukan Komunis memenangkan perang saudara yang panjang dan mengambil alih daratan China pada tahun 1949.

Sebagian besar negara, termasuk AS, mengikuti “kebijakan satu China” dengan menahan diri dari membangun hubungan diplomatik formal dengan Taipei.

Namun Washington memiliki sejarah panjang dalam memberikan bantuan militer kepada Taiwan, dan politisi AS telah mengunjungi pulau itu dan bertemu dengan pejabat Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today