Trotoar Manonjaya Jadi Sorotan, Dinas Mengaku Anggaran Tidak Cukup, Sehingga Belum Tuntas

Trotoar Manonjaya Jadi Sorotan, Dinas Mengaku Anggaran Tidak Cukup, Sehingga Belum Tuntas

radartasik.com, SINGAPARNA — Pembangunan trotoar Tangsi-Citeureup Kecamatan Manonjaya yang menghabiskan anggaran Rp 678.457.000 menjadi sorotan. Pasalnya, pembangunan trotoar belum tuntas sampai depan SDN 3 Manonjaya, Rabu (2/2/2022).


Fuji (21), mahasiswa asal Manonjaya mengatakan, sebenarnnya menyambut baik dengan dibangunnya trotoar di beberapa wilayah di Kecamatan Manonjaya, termasuk Tangsi-Citeureup. Namun, yang disayangkan proses pembangunan dan perencanaannya dinilai kurang matang. Pasalnya dengan anggaran yang cukup besar ini belum bisa tuntas selurhnya, di mana menyisakan trotoar yang belum dibangun depan SDN 3 Manonjaya.

“Kami mempertanyakan kenapa belum selesai, apakah memang ini perencanaan yang tidak matang atau seperti apa. Akibatnya nilai estetika kurang indah dan mengganggu kenyamanan. Intinya kami berharap pembangunan ini jangan setengah-setengah, kami mengharapkan pemerintah bisa segera menyelesaikannya,” ujar dia, mengharapkan.

Terpisah, Koordinator GP Ansor Tasik Timur Azzam Muslim mengatakan, pihaknya mempertanyakan kenapa pembangunan trotoar di Tangsi-Citeureup belum diselesaikan, akibatnya cukup mengganggu kenyamanan. “Ini harus menjadi perhatian pemerintah, supaya trotoar segera diselesaikan agar tidak menjadi masalah di kemudian hari,” ujar dia, menjelaskan.

Sementara itu, Fungsional Bidang Bangunan DPU-TRLH Kabupaten Tasikmalaya Agus Hermawanto menjelaskan, untuk kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan di depan SDN 3 Manonjaya, tepatnya di Jalan Tangsi Nomor 18 Margaluyu, Kecamatan Manonjaya memang jenis pembangunan trotoar jalan. Namun, untuk di murni tahun 2022 ini dinas atau bidang bangunan belum menganggarkan biaya untuk penyelesaian pekerjaan trotoar tersebut.

“Karena anggarannya masih terkena refocusing. Pembangunan trotoar itu di dalamnya ada dua jenis kegiatan yakni saluran di bawah jalan dan pedestrian atau jalur pejalan kaki. Yang diprioritaskan memang didahulukan untuk pembangunan saluran di bawah jalan agar bisa tersambung dan tidak menimbulkan banjir. Makanya pekerjaannya sampai ke pas belokan,” ungkap Agus kepada Radar.

Kata dia, intinya pembangunan trotoar yang belum selesai karena anggarannya tidak cukup. Sedangkan untuk pedestrian atau tempat lalu lalang pejalan kakinya baru sampai SD Manonjaya.

Dia menambahkan, untuk kegiatan pekerjaan trotoar tersebut dianggarkan di tahun 2021 dengan nilai biaya yang dianggarkan senilai Rp 600 juta-an. Sementara untuk di murni tahun 2022 ini tidak menganggarkan. 

“Mudah-mudahan bisa dianggarkan di perubahan 2022. Karena untuk penyelesaian trotoar kira-kira membutuhkan sekitar Rp 40 juta-an lagi untuk penyelesaian dan penyempurnaan trotoar tersebut,” tambah dia. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: