Setiap Hari Rata-Rata 2.200 Orang Meninggal karena Omicron di AS, Jadi Masih Menyepelekan Omicron?
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Rabu 02-02-2022,10:30 WIB
Radartasik.com, Sekali lagi. Jangan menyepelekan Omicron, karena varian ini, meski memiliki gejala yang lebih ringan dari varian Delta, namun di Amerika Serikat (AS), kasus kematian akibat varian baru Covid-19 ini lebih tinggi dibanding saat Delta.
Setiap harinya, di AS,
Omicron menyebabkan rata-rata 2.200 meninggal setiap hari. Jumlah tersebut lebih tinggi dari
varian Delta, yang memuncak pada rata-rata selama tujuh hari yakni 2.078
kematian pada September tahun lalu, menurut analisis Reuters.
Artinya pernyataan bahwa
Omicron lebih ringan daripada
varian Delta tetap harus diwaspadai. Meski cakupan
vaksin sudah lebih tinggi dibanding saat Delta menyerang, namun tetap saja
Omicron tak bisa dianggap sepele.
Lantas mengapa begitu banyak orang masih kritis akibat
Omicron?
Omicron telah ditemukan menyebar jauh lebih cepat daripada
varian Delta yang dominan sebelumnya.
Omicron dinyatakan dalam penelitian empat kali lebih mudah menular. Sebagian besar dari mereka yang sekarat akibat
Omicron di AS tidak divaksinasi. Ini menunjukkan bahwa
vaksin memang membuat perbedaan dalam mengurangi
rawat inap dan
kematian.
“Varian yang lebih menular cenderung menyebar melalui populasi dengan sangat cepat,” kata seorang profesor epidemiologi dan kedokteran di Universitas Columbia di New York City, Wafaa El-Sadr, mengatakan kepada Reuters.
“Kita kemungkinan masih akan melihat peningkatan
rawat inap dan
kematian pada mereka yang tidak divaksinasi dan tidak dikuatkan,” tambahnya.
Omicron bukan varian yang ringan, tetapi lebih ringan dibanding Delta. Karena itu tetap bisa memicu
kematian. “Kami mendapatkan informasi yang semakin banyak bahwa
Omicron tidak separah Delta, tetapi masih merupakan virus yang berbahaya,” kata petinggi Organisasi Kesehatan Dunia (
WHO) dr. Maria Van Kerkhove.
Lansia, komorbid, anak-anak hingga mereka yang belum divaksin tetap rentan. Rumah sakit masih dipenuhi dengan kelompok rentan.
“Ini menunjukkan bahwa itu tidak separah Delta, tetapi tidak ringan,” katanya.
Rumah sakit di seluruh dunia telah berjuang dengan jumlah penerimaan karena kasus
Omicron melonjak pada bulan Desember dan Januari. Di AS dan Inggris, militer dikirim untuk membantu mendukung rumah sakit mengatasi kekurangan staf.
Penghitungan
Reuters menunjukkan
rawat inap Covid-19 mencatat rekor di beberapa negara bagian AS pada Januari, termasuk Arkansas dan North Carolina. Ini memberikan beban yang signifikan pada sistem perawatan kesehatan yang sudah terbebani secara signifikan mengingat kita memasuki tahun ketiga pandemi ini.
“Dan, jika orang tidak dapat menerima perawatan yang tepat yang mereka butuhkan, maka lebih banyak orang akan berakhir dengan penyakit parah dan
kematian, dan itu adalah sesuatu yang ingin kami cegah,” ujar dr. Maria.
(jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: