Denmark Menjadi Negara Uni Eropa Pertama Yang Mencabut Semua Aturan Covid

Denmark Menjadi Negara Uni Eropa Pertama Yang Mencabut Semua Aturan Covid

Radartasik.com, Denmark telah menjadi negara anggota UE pertama yang mencabut semua pembatasan virus corona pada hari Selasa (2/2/2022) meskipun kasus Omicron melonjak.

Pemerintah percaya upaya vaksinasi besar-besaran memungkinkannya untuk mengatasi varian virus yang lebih menular tapi lebih ringan seperti Omicron.

Mulai 1 Februari kemrin, negara Skandinavia itu telah berhenti mengkategorikan Covid-19 sebagai “penyakit kritis sosial” dan tidak lagi mewajibkan memakai masker.

Pembatasan pertemuan di dalam ruangan juga telah dihapus, restoran dan bar kembali ke jam kerja biasa. Klub malam juga akan dibuka kembali di seluruh Denmark pada Selasa malam.

"Kita bisa... menemukan senyum itu lagi," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen saat mengumumkan kembalinya kehidupan sebelum corona.

Dia mengakui bahwa pencabutan pembatasan bisa tampak “aneh dan paradoks” ketika negara berpenduduk 5,8 juta orang itu mengalami antara 40.000 dan 50.000 infeksi Covid-19 baru per hari.

Tetapi PM menjelaskan bahwa jumlah rawat inap terus menurun karena sifat Omicron yang lebih ringan dan tingkat vaksinasi yang tinggi di antara populasi.

Lebih dari 60% orang Denmark telah menerima suntikan vaksin booster ketiga, dibandingkan dengan rata-rata di bawah 45% di tempat lain di UE.

Bersama dengan mereka yang baru saja pulih, sekitar 80% masyarakat Denmark saat ini terlindungi dari virus, menurut perkiraan otoritas kesehatan.

"Dengan Omicron tidak menjadi penyakit parah bagi yang divaksinasi, kami percaya masuk akal untuk mencabut pembatasan," kata ahli epidemiologi Lone Simonsen dari Universitas Roskilde kepada AFP.

Dia juga mengatakan bahwa penyebaran luas galur mutan kemungkinan akan mengarah pada "kekebalan yang lebih kuat dan tahan lama," yang akan meminimalkan dampak gelombang virus corona di masa depan di negara itu.

Dikutip dari Russian Today, Denmark telah berusaha untuk mencabut semua pembatasan Covid-19 September lalu, tetapi terpaksa memberlakukan kembali beberapa pembatasan dua bulan kemudian karena lonjakan kasus. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: