Astronom Temukan Lubang Hitam Langka

Astronom Temukan Lubang Hitam Langka

Radartasik.com, Para astronom telah menemukan lubang hitam "tidak seperti yang lain" yang bertempat di sebuah gugus bintang di Galaksi Andromeda di dekatnya.

Objek itu dianggap sebagai salah satu dari jenis ketiga fenomena kosmik langka yang bisa menjadi mata rantai yang hilang untuk memahami evolusi lubang hitam.

Temuan yang dipublikasikan baru-baru ini di Astrophysical Journal, menunjukkan bahwa objek tersebut memiliki massa 100.000 kali lebih besar dari Matahari.

Ini membuatnya lebih kecil dari lubang hitam supermasif yang terletak di pusat galaksi, tetapi lebih besar dari lubang hitam bintang yang terbentuk saat bintang meledak.

Menggunakan data pengamatan dari teleskop Gemini North di Hawaii, para peneliti mengidentifikasi lubang hitam menengah (IMBH) di sebuah gugus bintang masif (disebut B023-G078) yang lebih dari 6 juta kali massa Matahari.

Para penulis berpendapat bahwa gugus itu adalah "inti yang terlucuti," sisa dari galaksi lebih kecil yang jatuh ke galaksi yang lebih besar yang bintang-bintang luarnya direnggut oleh gaya gravitasi.

penulis studi Anil Seth mengatakan, "inti yang dilucuti memiliki episode pembentukan berulang, di mana gas jatuh ke pusat galaksi dan membentuk bintang. Dan gugus bintang lainnya dapat terseret ke pusat oleh gaya gravitasi galaksi.” Ia juga menggambarkan gugusan ini sebagai  tempat pembuangan untuk banyak hal yang berbeda.

Menggabungkan data Gemini Utara dengan gambar dari Teleskop Luar Angkasa Hubble, tim memodelkan profil cahaya lubang hitam yang memperhatikan bahwa cahaya dan susunan kimiawi bintang-bintang berubah saat mereka bergerak keluar dari pusat.

Selain itu, bintang-bintang di tengah bergerak dengan kecepatan tertinggi.

"Kecepatan bintang memberi kita bukti langsung bahwa ada semacam massa gelap tepat di pusatnya," kata penulis utama Renuka Pechetti dikutip dari Russian Today.

Ia menambahkan, “Jika inti dalam yang terlucuti, maka pasti sudah ada lubang hitam sebagai sisa dari galaksi yang lebih kecil yang jatuh ke yang lebih besar.”

Para peneliti sekarang berharap untuk memeriksa lebih banyak inti yang dilucuti yang dapat menampung IMBH serupa, dengan Seth mencatat bahwa temuan itu “mengisi celah” antara deteksi lubang hitam supermasif yang bermassa bintang sebelumnya.

“Kita tahu galaksi besar umumnya terbentuk dari penggabungan galaksi-galaksi yang lebih kecil, tetapi inti yang terkelupas ini memungkinkan kita untuk menguraikan detail interaksi masa lalu itu,” Pungkasnya. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: